Lantai dua berisi beberapa barang peninggalan Dr.Soetomo seperti kursi bedah, stetoskop, alat bedah, tas kerja, serta barang lainnya. Sedangkan terdapat beberapa barang yang merupakan replika.Â
"Kami membuat tempat operasi beliau semirip mungkin berdasarkan foto yang ada karena Rumah Sakit tempat beliau bekerja (RS Simpang) sekarang sudah dijadikan pusat perbelanjaan Delta Plaza", ujar Guide tersebut. Menurut penuturan guide bahwa barang-barang peninggalan Dr. Soetomo yang berasal dari Rumah Sakit dikumpulkan oleh teman sejurusan beliau, Prof. Dr. Indropo Agusni yang hingga saat ini masih hidup dan diketahui keberadaannya.Â
Setelah menjelajahi zona satu dan dua, kemudian saya bermaksud memasuki Makam Dr.Soetomo di zona ketiga. Letak makam beliau tidak jauh dengan zona kedua sanggar yaitu sebelah barat sanggar. Seperti yang tertulis pada salah satu narasi di dalam gedung, bahwa Dr.Soetomo mewasiatkan kepada teman-teman dan keluarganya supaya dimakamkan di dekat Gedung Nasional Indonesia karena sebagai tanda kecintaan beliau terhadap perjuangan masyarakat Indonesia. Ada satu kalimat menarik yang dikutip dari tulisan beliau pada tanggal 11 Juli 1925 pada prasasti di samping makam beliau yang berbunyi:
Sebelum meninggalkan tempat ini, saya diberikan cuma-cuma Majalah Penjebar Semangat oleh Guide . "Penjebar Semangat" merupakan majalah bentukan Dr. Soetomo dan kawan-kawan, selain itu majalah ini berbahasa jawa tidak seperti majalah-majalah yang kita kenal. Sekilas cerita dari saya, akan saya lanjutkan kembali dengan cerita lainnya. Sampai jumpa kembali... Wassalamualaikum
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H