Mohon tunggu...
Priyo Wicaksono
Priyo Wicaksono Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Akuntansi Program Internasional Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Staf Humas di LSM Sketsa Mentoring Yogyakarta yang bergerak di bidang pembinaan karakter pelajar. Tertarik dalam bidang audit, pemeriksaan keuangan, kasus-kasus perekonomian dan juga mengamati dunia olahraga dan lifestyle.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Kuliah di Luar Negeri?

10 Februari 2014   10:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:59 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Photo: usembassy.gov"][/caption] Study abroad. Ya, penulis sedang gemar membicarakan tentang peluang belajar di luar negeri. Di era globalisasi ini tak hanya teknologi saja yang lambat laun mulai menyatu secara global, tetapi juga pendidikan. Banyak sekali negara yang saat ini menjalin kerjasama dengan negara lainnya dalam pertukaran mahasiswa untuk belajar di kampus level internasional yang mereka miliki. Memang, terkadang belajar di luar negeri mengarahkan perhatian anda pada berapa biaya yang harus anda keluarkan. Bagi anda yang memiliki putra-putri yang akan segera lulus dari bangku SMA, tentu universitas dalam negeri menjadi prioritas keluarga anda karena tidak ingin buru-buru mengeluarkan biaya besar untuk mengirim mereka ke dunia kuliah internasional. Tapi mulai saat ini penulis mengajak untuk mulai mengubahmindset anda, karena boleh jadi saat ini adalah saat yang tepat bagi anda atau buah hati anda untuk mendapatkan asupan ilmu dari pendidikan di luar negeri. Indonesia saat ini mulai bergerak signifikan untuk memperbaiki kualitas pendidikan di perguruan tinggi. Berbagai akreditasi dan penilaian mutu mulai dilancarkan sehingga beberapa universitas termotivasi untuk terus berkembang menjadi universitas yang layak bersaing bahkan hingga ke level internasional. Anda memang tak akan pernah salah jika lebih memprioritaskan universitas yang ada di Indonesia, tetapi anda harus membuat rencana untuk melanjutkan atau sekedar berkunjung dalam kegiatanshort course, penelitian dan program lain yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi luar negeri. Anda harus melihat budaya belajar yang dibangun di luar negeri yang sangat penting untuk membangun karakter anda sebelum masuk ke dunia kerja. Mayoritas institusi pendidikan yang ada di Indonesia kini mulai berkiblat pada Amerika Serikat. Mereka memulai dengan menggunakan referensi terbitan Negeri Paman Sam, kemudian ada juga yang merekrut dosen dari AS untuk ditempatkan di kelas berstandar internasional. Namun sayang, ketika kita hanya melihat miniatur pendidikan AS di Indonesia, mungkin hanya kurang dari lima puluh persen saja budaya yang tersalin dan bisa anda nikmati disini. Dan penulis mencoba berkunjung ke Korea Selatan. Di sana ada sebuah kampus internasional yang mencoba membangun budaya AS dalam pembelajaran dan kehidupan sosial di dalamnya. Hampir semua pengajar di kampus ini berasal dari negara selain Korea Selatan, khususnya dari AS. Dan dari pendidikan singkat yang penulis tempuh disini, banyak hal yang disadari terkait mengapa pendidikan di luar negeri sangat penting untuk masa depan kita. Pendidikan yang kita tempuh di level internasional tak hanya melambungkan reputasi individu atau sekedar untuk pamer dan pencitraan. Dan tentu rasa nasionalisme kita tidak akan berkurang sedikit pun ketika belajar di luar negeri. Tak sedikit orang yang memilih kembali bekerja di Indonesia setelah lulus dari luar negeri, dan mereka membawa pulang bekal ekstra berupa karakter. Selain ilmu pengetahuan, kuliah di luar negeri tentunya juga akan mengubah karakter diri anda menjadi lebih baik. Di luar negeri, mahasiswa hidup dalam suasana diskusi di dalam kelas dengan instruktur atau dosen, dan jarang terdapat mahasiswa pasif yang hanya diam dan bernafas selama pelajaran berlangsung. Budaya tepat waktu juga sangat dipaksakan ketika kita berada di negeri orang. Mereka sangat menghormati janji dan mereka tidak akan terlambat bahkan mengingkari kontrak ataupun janji tanpa alasan yang jelas. Selain itu, belajar di luar negeri juga menambah relasi dan jaringan anda di setiap negara. Sadar ataupun tidak anda sadari, relasi ini suatu saat akan bermanfaat ketika anda membangun bisnis atau perusahaan setelah anda lulus nanti. Indonesia memiliki seorang tokoh bernama Gita Wirjawan. Beliau belajar di Harvard University bukan sekedar untuk meraih gelar saja, tetapi juga untuk membangun jaringan bisnis bersama rekan sekelasnya dari negara yang berbeda. Hal ini dibuktikan setelah lulus, beliau kemudian mendirikan Ancora Capital, perusahaan yang bergerak dalam sektor energi dan sumber daya. Dengan kekuatan relasi yang beliau miliki, perusahaan tersebut pada masanya sukses mengambil alih saham beberapa perusahaan di Indonesia. Jadi, untuk kuliah di luar negeri, anda tidak perlu mempertimbangkan biaya sebagai yang utama dalam keputusan anda. Banyak sekali beasiswa pendidikan luar negeri yang tersedia di Indonesia dan bisa anda manfaatkan untuk melanjutkan studi. Yang paling penting adalah kesiapan diri anda atau putra putri anda. Ketika bahasa, interaksi sosial dan kemandirian sudah bukan masalah serius bagi mereka, maka inilah saat yang tepat untuk mewujudkan cita-citanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun