Malam Jumat (11/5), saya kedatangan tamu istimewa yaitu Ote Abadi, eks gitaris Konser Rakyat Leo Kristi, yang saat ini gabung memperkuat grup band legendaris The New Mercy's. Seperti biasa, selain bicara soal musik, obrolan kita pun malah lebih kental politiknya, politk yang dibungkus musik.
Saya katakan tamu istimewa, karena sebetulnya kita berdua ini saling berseberangan beda pilihan politik saat Pilpres 2014, termasuk jelang Pilpres 2019 kita masih beda jagoan, tapi tidak tahu lagi nanti jangan-jangan salah satu di antara kita ada yang berpaling ke lain hati.
Walau beda pilihan politik, di antara kita tidak pernah saling membully atau apalagi sampai berujung unfriend.
Terbukti hingga kini pertemanan kita tetap terjaga. Walau kita beda pilihan politik tapi silaturahmi tetap terjaga. Â
Kita boleh beda pilihan politik tapi tali persaudaraan tidak boleh putus hanya lantaran beda coblosan.
Kita boleh beda pilihan politik tapi musik tetap menyatukan semangat kita bahwa lagu kita masih sama Indonesia. Dia musisi, penyanyi dan pencipta lagu, sementara saya jurnalis yang juga pemerhati musik dan politik. Bahasa musik telah dan menyatukan kita.
Sebagai seniman musik yang melek politik, mengaku prihatin dengan ekskalasi suhu politik kian membara yang lantaran hanya dipicu perang hastag antar kubu pendukung kandidat capres.
Saya katakan, saya bukan anti #Salam2Periode, saya bukan anti #2019GantiPresiden, tapi saya #AntiKekerasan dan #AntiRadikalisme.
Untuk itu, di tengah kian menajamnya polarisasi politik oleh peperangan hastag antar kubu pendukung capres dengan segala pemelintiran narasinya, perlu ada imbangan hastag lainnya yang non politik partisipan tapi berupa gerakan moral, yaitu #SelamatkanIndonesia, pancing saya.
Bak gayung bersambut, oke siap kita bikin lagunya #SelamatkanIndonesia, sambut pria kelahiran Palu -- Sulawesi Tengah, 17 Mei 1958, yang dalam kiprah bermusiknya pernah merilis dua album Di Balik Terali (1989) dan Cinta Terlarang (1995). Â Â
Lalu Ote pun membuka handphone memperdengarkan lagu ciptaannya berjudul "Damailah Damai" yang liriknya bercerita tentang toleransi, toleransi beragama. "Nanti kita bikin satu lagi lagu bertemakan #SelamatkanIndonesia," katanya penuh semangat.