Mohon tunggu...
Alex Palit
Alex Palit Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Membaca Bambu Mengungkap Makna

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Implikasi Politik Pencapresan Jokowi: Rakyat Terbelah...!!!

6 Oktober 2014   14:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:12 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_346249" align="aligncenter" width="300" caption="Megawati - Jokowi (foto dok.Tribunnews.com)"][/caption]

“Apa penyebab demo FPI di Balai Kota kemarin sampai bentrok dengan Polisi,” tanya saya pada seorang teman yang pendukung “Indonesia Hebat”

“Gara-gara FPI bertindak anarkis,” jawabnya dengan mantap.

“Salah besar. Penyebabnya adalah Jokowi,” kata saya enteng.

“Lho penyebabnya kok Jokowi?”, tanya sang teman penuh penasaran.

Kalau Jokowi tetap pegang amanah menjadi Gubernur DKI Jakarta sampai masa baktinya sebagaimana sumpahnya saat dilantik, tidak akan ada peristiwa bentrokan antara FPI dengan Polisi seperti yang kemarin terjadi di depan Balai Kota dan DPRD DKI Jakarta.

Kalau Megawati tidak mencalonkan Jokowi sebagai capres di Pilpres 2014, dan Jokowi tetap pilih pegang amanah sebagai Gubernur DKI Jakarta sesuai masa baktinya, tidak akan ada peristiwa bentrokan antara FPI dengan Polisi seperti yang kemarin terjadi di depan Balai Kota dan DPRD DKI Jakarta.

Di sini Ahok adalah tumbal korban ambisi politik Jokowi yang kemaruk kekuasaan.

Inilah rentetan implikasi politik dari imbas pencapresan Jokowi.

Gara-gara ini pula rakyat pun kini dibikin terpecah belah olehnya, antara pendukung “Indonesia Bangkit” dan “Indonesia Hebat”.

Bukan tidak mungkin pula implikasi politik ini akan terus bergulir yang pada akhirnya bisa bikin pecah belah sendi-sendi kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

Dan apa yang kini terjadi di pelataran politik negeri ini tak lain adalah implikasi politik sejatinya yang tak lepas dari permainan ambisi politik duo Megawati – Jokowi yang kemaruk kekuasaan.

Bahkan banyak pengamat politik menyebutkan bahwa manuver politik yang kini dipertontonkan oleh kubu Jokowi – JK sejatinya tak lain hanya lebih untuk kepentingan politik pragmatis meraup kekuasaan yang sudah diincar sejak 9 tahun lalu.

Saya kira rakyat kini sudah dewasa, cerdas dan kritis dalam memilih dan memilah, tidak lagi gampang terhasut oleh semua provokasi yang dimainkan dan dilancarkan kubu Jokowi – JK dengan cara-cara mengatas-namakan rakyat atau suara rakyat. Atas nama suara rakyat yang mana...???

Permainan politik kotor menghalalkan secara cara ini harus kita antisipasi, jangan sampai rakyat terpecah belah oleh ambisi elit politik yang kemaruk kekuasaan. Inilah realita politik yang kini dimainkan kubu Jokowi – JK. Ini yang kini harus kita waspadai bersama!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun