Mohon tunggu...
Alex Palit
Alex Palit Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Membaca Bambu Mengungkap Makna

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Akan Temui Prabowo: Jangan Ada Dusta Di Antara Kita...!!!

16 Oktober 2014   20:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:45 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_348102" align="aligncenter" width="300" caption="Jokowi - Prabowo: Jangan Ada Dusta Di Antara Kita"][/caption]

Singkat kata, terkait rencana Jokowi menemui Ketua Umum Partai Gerindra, saya diingatkan kembali pada tulisan saya di Kompasiana (14/5), berjudul “Jangan Ada Dusta Di Antara Kita”. Terkait rencana pertemuan ini, saya ingin mengangkat kembali tulisan itu dengan judul, “Jokowi Akan Temui Prabowo: Jangan Ada Dusta di Antara Kita.”

Tulisan ini sebetulnya adalah bantahan Jokowi dapat kucuran Rp. 60 miliar dari Prabowo saat mencalonkan diri di Pilgub DKI Jakarta 2012. Dana itu digelontorkan untuk mendukung pasangan Jokowi – Ahok di Pilgub DKI Jakarta 2012.

"Nggak. Nggak ada itu," ungkap Jokowi sambil menggelengkan kepala ketika dikonfirmasi wartawan mengenai kebenaran hal tersebut di Balai Kota DKI - Jakarta (1/4). Pernyataan Jokowi ini sempat menjadi berita di sejumlah media, seperti di Kompas.com, Tribunjogja.com dan Merdeka.com (1/4).

Pasalnya sudah menjadi rahasia umum bahwa melajunya Jokowi ke gelanggang Pilgub DKI Jakarta 2014 tak lepas dari peran besar, termasuk adanya dukungan dana dari Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. Tapi sayangnya ketika dikonfirmasi hal ini, Jokowi membantah dan menampik dapat kucuran Rp 60 miliar dari Prabowo.

Saya pun dibuat penasaran untuk mengetahui mana yang benar, siapa yang bersaksi dusta di antara kita, Jokowi atau Prabowo? Kebetulan ada buku yang ditulis Herdi Sahrasad, berjudul “Prabowo Subianto, The Rising Star” (2012). Pada halaman 8 di buku tersebut ada pernyataan Prabowo, di situ dengan jelas dipaparkan bahwa Prabowo menanggung seluruh biaya pencalonan dan kampanye pasangan Jokowi – Ahok, dan seterusnya. Lalu coba saya sandingkan yang ada di halaman 8 buku ini dengan pernyataan Jokowi.

Makanya ketika membaca berita “Jokowi Bantah Dapat Kucuran Rp 60 Miliar dari Prabowo” lalu disandingkan dengan apa yang tersurat dan tersirat di buku ini, saya pun sempat bertanya, mana yang benar, siapa yang bohong, siapa yang bersaksi dusta di antara kita; Jokowi atau Prabowo? Jangan ada dusta di antara kita.

Saya yakin kok, rakyat Indonesia sekarang sudah pintar, cerdas, kritis dalam menemukan dan menentukan jawabannya siapa yang bersaksi dusta di antara kita. Dari sini saja rakyat Indonesia sudah memilah dan memilih mana calon pemimpin yang bersaksi dusta di antara kita. Sementara yang harus dipegang dari seorang pemimpin adalah ucapannya, satunya kata dengan perbuatan.

Saya juga yakin kok, rakyat Indonesia sekarang sudah pintar, cerdas dan kritis dalam memilah dan memilih siapa sejatinya pemimpin yang punya gagasan visioner untuk membawa perubahan menuju Indonesia lebih baik dan bermartabat. Siapa sejatinya pemimpin yang hanya mengandalkan pencitraan diri, dan siapa pula sejatinya pemimpin yang amanah dan pegang komitmen, atau siapa pula sejatinya pemimpin suka bersaksi dusta di antara kita, tidak satunya kata dengan perbuatan. Karena yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah pemimpin yang jujur dan tidak korup, siapapun itu pemimpinnya. Semoga!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun