Mohon tunggu...
Petunjuk Berfikir
Petunjuk Berfikir Mohon Tunggu... -

Mengasah daya fikir dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nikmatnya Demonstrasi Tanpa Anarkisme

27 Maret 2012   03:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:26 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13328169671841148618
13328169671841148618
1332817121318132849
1332817121318132849
1332817158261277122
1332817158261277122
1332817224582580591
1332817224582580591

Pemandangan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa, buruh, guru atau kelompok-kelompok yang lain, sudah sering kita saksikan. Aksi demonstrasi pun terkadang diikuti dengan pengrusakan fasilitas dan pembakaran ban bekas. Hal ini membuat aparat menjadi geram dan terpaksa mengeluarkan jurus terakhir yaitu senjata. Tindakan demonstrasi dengan anarkisme atau kekerasan bukanlah tanpa alasan. Akan tetapi ini lebih kepada Idiologi yang dianut oleh massa demonstran.

Setelah membaca literatur yang ada massa demonstran melakukan tindak anarkis didorong oleh sebuah ideologi yang bernama sosialisme. Mereka menganggap cara ini adalah cara yang paling ampuh dalam memperjuangkan ide-idenya. Maka muncullah aksi-aksi konyol yang merugikan banyak pihak. Mulai dari menutup jalan, membakar ban, merusak fasilitas umum, bahkan tindakan yang lebih konyol lagipun dalakukan, Seperti aksi mogok makan, jahit mulut, bahkan rela membakar diri sendiri. Sungguh ideologi yang sangat membahayakan.

1332815445963603012
1332815445963603012
Namun pernahkan anda melihat aksi demontrasi yang dilakukan oleh sebagian masyarakat tanpa diiringi dengan aksi kekerasan, tanpa membuat jalanan macet, bahkan acara ini dijadikan kesempatan berlibur bersama keluarga tanpa melupakan tujuan unutk menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah secara sopan dan santun, namun disampaikan secara tegas dan lugas. Maka patut diacungi jempol ketika kelompok ini melakukan aksinya terlihat hanya satu mobil polisi saja yang berjaga. Bahkan terkadang tidak ada yang menjaga sama sekali. Aneh ya...

Ini menjadi ispirasi yang sangat menarik bagi para demonstran ketika menyampai aspirasinya kepada pemerintah. Karena hakikat perubahan bukanlah pada fisik atau suatu hal yang nampak. Akan tetapi perubahan yang hakiki adalah perubahan yang berlandaskan pemikiran yang bersih tanpa dicampuri kepentingan pribadi.

Kesimpulannya apabila demontrasi masih dilakukan dengan anarkisme maka semakin banyak korban yang akan berjatuhan. Terutama  topik yang sampai saat ini berlangsung  tentang kenaikkan harga BBM memancing seluruh elemen masyarakat untuk turun kejalan. Perlu diketahui bahwa semua orang yang melakukan aksi demonstrasi tidaklah murni atas dorongan ideologi. Namun ada yang ikut atas pesanan dan bayaran oknum yang memang sengaja ingin memprovokasi dan mengambil keuntungan semata. Pertanyaannya adalah apakah Anda setuju demonstrasi dilakukan tanpa kekerasan. Semua adalah pilihan Anda masing-masing...Thanks. Salam kenal bagi Anda yang membaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun