Mohon tunggu...
Idham Khurie
Idham Khurie Mohon Tunggu... -

seorang fotografer kesiangan yang gemar traveling hanya untuk sekedar mencoba belajar mengabadikan keindahan alam dengan kamera.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Dieng Istana Para Dewa

23 Mei 2011   15:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:19 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dataran tinggi Dieng bagaikan negeri di atas awan. Terhampar di ketinggian 2.000 m di atas permukaan laut membuat udaranya sejuk dan menyegarkan serta ditutupi kabut tebal. Karena keindahannya yang menakjubkan inilah diyakini bahwa Dieng dipilih sebagai tempat yang sakral dan tempat bersemayamnya dewa dewi.

Kata "Dieng" berasal dari gabungan dua kata, yaitu "Di" yang berarti tempat dan "Hyang" yang berarti kahyangan, sedangkan menurut kamus ilmiah populer kontemporer "Hyang" memiliki arti Dewa Pencipta.Secara utuh dapat di definisikan, Dieng adalah tempat (yang berupa daerah pegunungan) bersemayamnya para dewa dewi.

Jarak / Distant Chart Menuju Obyek Wisata Dataran Tinggi Dieng  No Kota Ke- Wonosobo Ke- Dieng  1 Wonosobo 0 Km 26 Km  2 Bandung 339 Km 365 Km  3 Baturaden 115 Km 141 Km  4 Borobudur 89 Km 105 Km  5 Cilacap 127 Km 153 Km  6 Cirebon 233 Km 259 Km  7 Jakarta     481 Km 507 Km  8 Magelang 84 Km 90 Km  9 Purwokerto 101 Km 127 Km  10 Semarang 119 Km 145 Km  11 Solo 151 Km 177 Km  12 Surabaya 434 Km  460 Km  13 Yogyakarta 1074 Km 133 Km .

Cuaca dingin yang cukup ekstrim untuk sebuah wilayah yang terletak di daerah tropis telah memunculkan gaya hidup dan gaya berpakaian yang unik dari para penduduknya. Suhu udara pada siang hari berkisar antara 15-20 derajat celcius sementara pada malam hari berkisar antara 10 derajat celcius. Pada bulan Juli dan Agustus suhu bisa mencapai 0 derajat celcius pada siang hari dan -10 derajat celcius pada malam hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun