KABUPATEN Pinrang Sulawesi Selatan (SulSel) sekitar Januari 2018. Ini semua adalah tempat dan waktu terakhir kalinya Siti Fatima (56) bertatap muka dan berkomunikasi dengan anak gadisnya Sri Hastuti Ayu Andira (21) alias Ayu. Karena setelahnya, Ayu hilang ditelan bumi di luar pengetahuan Fatima dan keluarganya selama hampir dua tahun.
April 1,8 tahun kemudian, Â Fatima dan suaminya Bakri (72) akhirnya mengetahui bahwa Ayu telah meninggal dunia pada 18/11/2020. Informasi kematian Ayu diperoleh langsung dari akonum Polisi Polsek Tabang, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) sekitar April 2022.
Saat itu polisi memperlihatkan kepada Bakri dan St Fatima hardcopy surat keterangan kematian Ayu yang dibuat oleh Pemerintah Desa Masuppu Kecamatan Tabang, Kabupaten Mamasa bernomor surat 060/DKK-MP/2020 tgl.20/11/2020 yang ditanda tangani oleh Kepala Desa Simon Malolo.
Tak hanya itu, polisi juga mengatakan bahwa Ayu meninggal dunia karena bunuh diri dengan cara minum racun yang bermerek Supremo.
Melengkapi semua itu, polisi mengatakan bahwa Ayu telah menikah dengan Rambolangi Tato (27) yang tercatat sebagai warga Kampung Ra'da, Desa Massupu, Kecamatan Tabang, Kabupaten Mamasa, Sulbar.
Apa yang harus dikata, nasi sudah menjadi bubur.Percuma saja marah-marah, apalagi sampai ngamuk, karena Ayu tak mungkin lagi kembali ke dunia.
Akan tetapi ada kuburan Ayu.Tentunya masih ada belulangnya di sana.Ini bisa menjadi jembatan komunikasi spritual antara anak dan orangtua.
Lagi pula sebagai manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, orangtua, bagaimanapun kondisinya, apapun masalahnya, Â semestinya mencitai dan menghargai semua anggota keluarga, termasuk mereka yang suda wafat.
Meski ada kesan melindungi Bakri dan keluarganya di tanah Mamasa, jawaban Polisi mengecewakan. "Kami sarankan untuk tidak pergi siarahi kuburannya almarhumah Ayu karena ada larangan adat, yakni siapa pun tak boleh siarah kubur sebelum panen", jawab polisi seperti dikutip Bakri.