Sudah kenyang kami mendengar dan menyaksikan pidato PENCITRAAN.. perdebatan saling menyalahkan (tanpa pernah ada yg mengakui kesalahan dan ketidak mampuan mereka) antara sesama Pejabat , sesama Politikus di negara ini.
Semua merasa paling berjasa...semua menyajikan data statistik yg memukau... diatas kertas memang pertumbuhan ekonomi kita lagi mantap-2nya...mendapat decak kagum negara lain..
Semua mengatakan demi rakyat... demi Indonesia...(mana ada yg mengatakan demi diri sendiri..demi partai dan golongan kami..)
Tapi lanjut lah kalian semua ngomong...tapi yg jelas saat ini banyak petani kami di Kabupaten Karo yg menangis...(dan sudah pasti tyidak akan terdengar oleh Pejabat + Politisi) karena riuh rendahnya perdebatan kalian.,
Bagaimana tidak menangis... WORTEL yg siap panen setelah 105 - 115 hari ditanam,.. ternyata harga jualnya cuma Rp. 400/kg. kami tidak usah lah.. merinci berapa HPP seperti yg sering dikemukakan para analis ekonomi... yg jelas pasti RUGI.
Memang dari jumlah (secara statistik) jumlah petani Wortel di Kab.Karo (Sumut) sangat kecil...sekali, tapi apakah jumlah yg menentukan..bahwa kelompok petanbi berhak bicara atau tidak.. ?? Para analis ekonomi... pasti berkata...."buatlah kelompok.. buatlah organisasi kalian..untuk meningkatkan Posisi tawar kalian...dst..dst. Organisasi apalagi??? bukan kah sudah ada organisasi petani tingkat Nasional seperti HKTI (malahan ada 2 versi lagi.. versi Prabowo dan Versi Oesman Sapta)... yg sepertinya keduanya sangat memperhatikan nasib Petani.
Yg kami butuhkan sebenarnya bukan belas kasihan...bukan dan pinjaman (yg terkadang pengurusan utk mendapatkannya bertele-tele.. kebanyakan dokumen di perlukan)... yg kami butuhkan adalah PRTOTEKSI pemerintah terhadap harga jual produk kami itu saja. STOPLAH IMPORT BAHAN PANGAN yg kami mampu memproduksi nya di negeri ini. jangan lah demi keuntungan salah satu golongan.. semua import di legalkan. Jangan pula di buat alasan.. kami petani tidak mampu memproduksi bahan pangan yg berkualitas... karena peningkatan kualitas itu kan salah satu tugas KEMENTAN dengan dana yg triliunan....
Tulisan ini barangkali akan ditertawakasn oleh para PEJABAT dan POLITIKUS... tapi biarlah kalian tertawa... setidaknya kami sudah mengemukakan isi hati kami.,dan sedikitnya mengurangi kesesakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H