Mohon tunggu...
Petrus Rampisela
Petrus Rampisela Mohon Tunggu... wiraswasta -

Dalam 4 milyard tahun, temperatur bumi akan naik menjadi sekitar 350 derajat karena diameter matahari yang terus berkembang. Pada temperatur itu, tidak satupun kehidupan bisa bertahan, jadi kita harus mencari planet lain untuk pindah. Oleh karena itu, seluruh umat manusia harus mencari cara untuk hijrah dan mungkin hijrah inilah yang terbesar dan untuk menyelamatkan umat manusia. Pilihannya cuma dua "Mati atau Hijrah ke Planet lain". Agama pasti tidak akan menyelesaikan hal ini, jadi kita harus mencari kepercayaan yang lain. Kelihatannya TUHAN telah mengirimnya dan dia bernama IPTEK.\r\n\r\n================================\r\n\r\nPernah tinggal di Perancis dari tahun 1987-1993 untuk menyelesaikan program master dan doktor di Centre d'Etudes Nucleaires de Grenoble. Kemudian menjadi dosen di jurusan Fisika MIPA Universitas Hasanuddin Makassar dan kemudian bekerja pada perusahaan kontraktor untuk PLN. \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tiap 17 Agustus, Saya Merenung

17 Agustus 2010   13:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:57 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari ini, 17 Agustus 2010, di dekat sebuah perumahan, para tukang masih asyik bekerja seperti biasa, para petani masih asyik menggarap sawahnya, dan para ibu di pasar seperti hari2 lainnya, masih berjualan. Tidak ada yang spesial bagi mereka pada hari ini, seperti hari2 lainnya, mencair sesuap nasi, padahal hari ini adalah hari terbesar bagi eksistensi sebuah negara, KEMERDEKAAN.

Di televisi lain lagi ceritanya, semua channel TV asyik merelay siaran langsung dari istana merdeka, pengibaran sang saka merah putih, diiringi paskibraka, dengan baju putih-putih dengan leher terbungkus merah, dan mereka semua kelihatan gagah dan mewah, dengan ruang terbuka berpendingin AC, dan para undangan yang duduk kaku, dengan pandangan kosong menunggu kapan acara ini berakhir.

Selalu, dalam sebuah peristiwa besar, hadir dua kutub yang berlawanan, paradoks, tapi saling membutuhkan, karena keduanya memang harus ada untuk melengkapi kehidupan yang pelangi ini.

Tapi sebenarnya,  apakah kita sudah betul2 merdeka? Merdeka dari kebodohan, merdeka, dari korupsi, merdeka dari penegakan hukum yang buruk, merdeka dari kesewenang2an pejabatnya, dan merdeka dari KETIDAK PEDULIAN ?

Kita harus akui bahwa kita masih belum merdeka dari semua itu, masih banyak yang harus kita buat, dan masih banyak harus kita berikan untuk INDONESIA, dimana kita lahir, bertumbuh, puber, menjadi dewasa, menikah, beranak, menjadi tua, dan kemudian meninggal dalam pelukan tanah Indonesia. Alangkah hebatnya negeri ini, negeri yang kaya akan segala2nya, dari alamnya, dari kulturnya, dari masakannya, kecuali dari MASA BODOH.

Tulisan ini klise, tapi saya harus memberikan sesuatu untuk Indonesia KU !!!!!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun