Mohon tunggu...
Petrus Rampisela
Petrus Rampisela Mohon Tunggu... wiraswasta -

Dalam 4 milyard tahun, temperatur bumi akan naik menjadi sekitar 350 derajat karena diameter matahari yang terus berkembang. Pada temperatur itu, tidak satupun kehidupan bisa bertahan, jadi kita harus mencari planet lain untuk pindah. Oleh karena itu, seluruh umat manusia harus mencari cara untuk hijrah dan mungkin hijrah inilah yang terbesar dan untuk menyelamatkan umat manusia. Pilihannya cuma dua "Mati atau Hijrah ke Planet lain". Agama pasti tidak akan menyelesaikan hal ini, jadi kita harus mencari kepercayaan yang lain. Kelihatannya TUHAN telah mengirimnya dan dia bernama IPTEK.\r\n\r\n================================\r\n\r\nPernah tinggal di Perancis dari tahun 1987-1993 untuk menyelesaikan program master dan doktor di Centre d'Etudes Nucleaires de Grenoble. Kemudian menjadi dosen di jurusan Fisika MIPA Universitas Hasanuddin Makassar dan kemudian bekerja pada perusahaan kontraktor untuk PLN. \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Polri Tanggung Jawab di Cikeusik

7 Februari 2011   16:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:49 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang paling bertanggung jawab di Cikeusik adalah Polri, karena mereka sudah tahu bahwa kedatangan anggota Ahmadiah dari Jakarta berpotensi rusuh. Direktur Intel Polda Banten memang apa kerjanya kalau tidak bisa memprediksi potensi kerusuhan di daerahnya, apalagi Ahmadiyah bukan hal baru bagi bangsa ini.

Bukan rahasia lagi kalau intel polri atau intel negara lebih sibuk mengurusi LSM-LSM yang vokal. Lihat saja Cak Munir yang saya kagumi itu, harus meregang nyawa karena BIN= Badan Inteligen Negara. Saya sendiri sudah beberapa kali dipanggil Dir Intel Polda Sulsel selaku Ketua LSM Pemantau Kinerja Kepolisian melalui telpon tanpa panggilan yang sah, dan kemudian ditanya hal-hal yang lebih berupa ancaman daripada informasi.

Di Cikeusik, terlihat ada anggota polri di Tempat Kejadian Perkara, dan masih saja pembunuhan brutal itu bisa terjadi, jadi bagaimana polri bisa dipercaya oleh rakyat. Kita berharap polisi di polsek cikeusik  atau polres setempat tidak bergerak untuk mengamankan karena permintaan uangnya tidak diladeni oleh warga Ahmadiyah, karena kalau ini yang terjadi maka indonesia sebenarnya sudah kiamat sebagai bangsa. Cukup sering keadaan seperti ini dimanfaatkan oleh oknum2 nakal di tubuh polri, dan sayangnya oknum ini cukup banyak. Jadi istilahnya memancing di air keruh, seakan-akan "kalau LOE mau  selamat, bayar dong". Praktek2 semacam ini sudah cukup banyak, dan semakin banyak saja, jadi anggota polri memanfaatkan predikat polrinya, untuk mencari uang lagi, padahal mereka sudah digaji setiap bulan. Pola penyimpangan ini terjadi, karena para bintara tidak puas dengan perwira2 yang berduit banyak jadi mereka juga hantam kromo, walaupun jelas2 menyalah gunakan wewenangnya.

Sebagai Ketua LSM Pemantau Kinerja Kepolisian, saya mengeritik keras, kapolsek dan kapolres yang beruhubungan dengan TKP Cikeusik, secara jantan bapak2, MUNDURLAH SEBAGAI TANGGUNG JAWABMU !!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun