Mohon tunggu...
Petrus Rampisela
Petrus Rampisela Mohon Tunggu... wiraswasta -

Dalam 4 milyard tahun, temperatur bumi akan naik menjadi sekitar 350 derajat karena diameter matahari yang terus berkembang. Pada temperatur itu, tidak satupun kehidupan bisa bertahan, jadi kita harus mencari planet lain untuk pindah. Oleh karena itu, seluruh umat manusia harus mencari cara untuk hijrah dan mungkin hijrah inilah yang terbesar dan untuk menyelamatkan umat manusia. Pilihannya cuma dua "Mati atau Hijrah ke Planet lain". Agama pasti tidak akan menyelesaikan hal ini, jadi kita harus mencari kepercayaan yang lain. Kelihatannya TUHAN telah mengirimnya dan dia bernama IPTEK.\r\n\r\n================================\r\n\r\nPernah tinggal di Perancis dari tahun 1987-1993 untuk menyelesaikan program master dan doktor di Centre d'Etudes Nucleaires de Grenoble. Kemudian menjadi dosen di jurusan Fisika MIPA Universitas Hasanuddin Makassar dan kemudian bekerja pada perusahaan kontraktor untuk PLN. \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

07 Desember 1941 Pearl Harbor: Bangsa Yang Memberikan SegalaNya Untuk Amerika

24 Desember 2011   08:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:49 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dengan Jon Voight yang memerankan Presiden US Franklin Delano Rooselvet, maka film ini memberikan contrast yang luarbiasa dibandingkan dengan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Apa jadinya kalau Presiden kita yang menjadi presiden US sehari setelah serangan jepang. Waktu semua jendral-jendral perangnya, kehilangan nyali setelah mencerna apa yang telah terjadi di Pearl Harbor, Presiden Rooselvet yang berada di kursi roda karena lumpuh, memaksakan diri untuk bangun berdiri diatas ke dua kakinya itu, untuk memperlihatkan kepada jendral2nya bahwa semangat dan keyakinanlah yang jauh lebih penting daripada segalanya. Setahun kemudian, dipimpin oleh seorang letkol tua Doolittle, serdadu-serdadu muda itu dikirim ke tokyo untuk menjatuhkan bom-bom balas dendam, dengan pesawat-pesawat pembom yang diisi dengan bahan bakar yang tidak cukup untuk kembali. Hanya satu yang selamat dari operasi ini, namun serdadu-serdadu berani mati ini telah membangkitkan semangat ke seluruh amerika, dan tiga tahun kemudian mereka meluluhlantakkan jepang dengan bom atom di Hiroshima dan di Nagasaki, dan jepang menyerah tanpa syarat Hanya Amerika dan Orang Amerika yang punya mental dan keberanian seperti ini, oleh karena itu jangan heran mengapa amerika begitu maju dan menjadi bangsa nomor satu di dunia. Orang amerika rela mati untuk bangsanya dan malahan rela mati untuk ideologi KEBEBASANNYA, dan ini sudah dibuktikan ratusan ribu anak muda amerika menemui ajalnya waktu eropa dimerahkan oleh HITLER. Meskipun saya banyak tidak setuju dengan politik luar negeri mereka, tapi kekaguman saya akan CINTA dan BELA negara anak-anak AMERIKA, tidak INDONESIA miliki. Anak-anak muda Indonesia lebih giat membela agama daripada membela negara, maka malanglah nasib bangsa ini, lebih-lebih waktu negeri ini diberi seorang presiden yang melankolis menciptakan lagu2 sendu dan lupa menciptakan bangsa yang besar dan kuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun