Mohon tunggu...
Petrus Rampisela
Petrus Rampisela Mohon Tunggu... wiraswasta -

Dalam 4 milyard tahun, temperatur bumi akan naik menjadi sekitar 350 derajat karena diameter matahari yang terus berkembang. Pada temperatur itu, tidak satupun kehidupan bisa bertahan, jadi kita harus mencari planet lain untuk pindah. Oleh karena itu, seluruh umat manusia harus mencari cara untuk hijrah dan mungkin hijrah inilah yang terbesar dan untuk menyelamatkan umat manusia. Pilihannya cuma dua "Mati atau Hijrah ke Planet lain". Agama pasti tidak akan menyelesaikan hal ini, jadi kita harus mencari kepercayaan yang lain. Kelihatannya TUHAN telah mengirimnya dan dia bernama IPTEK.\r\n\r\n================================\r\n\r\nPernah tinggal di Perancis dari tahun 1987-1993 untuk menyelesaikan program master dan doktor di Centre d'Etudes Nucleaires de Grenoble. Kemudian menjadi dosen di jurusan Fisika MIPA Universitas Hasanuddin Makassar dan kemudian bekerja pada perusahaan kontraktor untuk PLN. \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Money

Info Konsumen: Pertamina Penguasa Solar Telah Mengganggu Saya Beraktifitas

6 Desember 2011   11:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:45 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kemarin saya kesana kemari karena memang urusan saya lagi banyak-banyaknya. Pagi-pagi, ke Pompa Solar dekat Trans Studio, sang petugas dengan senyum terpaksa melambai-lambaikan tangan untuk memberi isyarat bahwa SOLAR Habis. Saya pun membalas senyumnya dan dengan santai berputar ke pompa solar lainnya berlogo pertamina, tapi setelah dua dan tiga pompa solar dinyatakan KOSONG, saya mulai berpikir, kok bisa PERTAMINA membatalkan rencana saya hari ini karena mobil PANTHER tua ku kehabisan solar. Saya pun mencoba mencari nomor telpon pertamina, tapi gagal menemukan. Tujuannya tiada lain untuk meminta klarifikasi mengenai dimana saya bisa beli solar untuk mendukung kegiatan bisnis saya. Seharusnya, yang namanya BAHAN BAKAR, tidak boleh habis, terutama karena PERTAMINA diberi monopoli untuk menyediakan bahan bakar. Terlintas di pikiran saya, bahwa SOLAR adalah BBM bersubsidi. That's okey, tapi apakah aktifitas saya harus berhenti karena subsidinya habis?? Maka kami mohon, PERTAMINA menyediakan saja dua jenis solar, yang bersubsidi dan yang tidak bersubsidi, karena kami siap membeli yang tidak bersubsidi jika memang tersedia. Maka kami mohon kepada pemerintah, agar membebaskan siapa saja menjadi penyedia BBM, dan bukan hanya ekslusif ke pertamina. Kami ingatkan kepada PERTAMINA, yang sudah mengurus BBM selama INDONESIA merdeka, tapi sampai saat ini belum bisa memproduksi POMPA BENSIN BUATAN PERTAMINA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun