Mohon tunggu...
Petrus Punusingon
Petrus Punusingon Mohon Tunggu... Guru - Praktisi dan Influencer

Trainner - Teacher - Influencer - Public Speaker - Marketer - Designer - Photographer - IT Consultan - Early Education Certified Trainner

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Guru yang Sesungguhnya

9 Oktober 2024   08:35 Diperbarui: 9 Oktober 2024   08:47 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo : Koleksi Sevenbafs School

Satu Dekade menjadi guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) laki - laki, menikmati banyak pengalaman yang jarang di nikmati oleh orang lain. yang kalau di hitung dengan jari tangan tidak akan habis menghitung jumlah guru PAUD laki - laki yang ada di satu Kabupaten atau kota. Karena guru PAUD identik dengan Perempuan atau Bunda PAUD. Namun Menjadi seorang guru bukan hanya soal Gender atau pekerjaan, tetapi merupakan panggilan hati yang membutuhkan komitmen dan dedikasi penuh. Guru adalah sosok yang memainkan peran vital dalam membentuk karakter dan masa depan anak-anak. Bukan sekadar mengajar, tapi guru yang sesungguhnya adalah menjadi pendidik yang memandu anak-anak dengan hati, ilmu, dan keteladanan. berikut beberapa poin yang menjadi catatan saya selama menjadi guru PAUD.

1. Guru sebagai Penggerak Pendidikan

Guru yang sesungguhnya memahami bahwa peran mereka lebih dari sekadar menyampaikan materi pelajaran. Mereka adalah penggerak pendidikan yang menciptakan suasana belajar yang kondusif, merangsang rasa ingin tahu, dan menginspirasi siswa untuk mengeksplorasi pengetahuan. Guru tidak hanya mengisi pikiran anak-anak dengan informasi, tetapi juga mengarahkan mereka untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif.

2. Mendidik dengan Hati

Guru yang sesungguhnya mendidik dengan hati. Mereka mengerti bahwa setiap anak memiliki keunikan dan potensi yang berbeda. Mereka memberikan perhatian penuh, mengenali kekuatan dan kelemahan setiap anak, serta memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan individu. Guru sejati tidak hanya peduli pada prestasi akademik, tetapi juga pada kesejahteraan emosional dan perkembangan karakter anak.

3. Menjadi Teladan

Guru yang sesungguhnya menjadi teladan yang baik bagi anak-anak. Mereka menunjukkan sikap dan perilaku yang bisa ditiru oleh murid-muridnya. Ketika guru bersikap jujur, disiplin, sabar, dan penuh kasih sayang, nilai-nilai tersebut akan tertanam pada anak-anak. Seorang guru harus sadar bahwa segala tindakannya akan berdampak besar pada pembentukan karakter anak.

4. Pendidikan Sepanjang Hayat

Guru yang sesungguhnya tidak pernah berhenti belajar. Mereka menyadari bahwa dunia pendidikan terus berkembang, begitu juga dengan cara-cara mengajar yang efektif. Mereka selalu berusaha meningkatkan kompetensi diri, baik melalui pelatihan, seminar, membaca buku, maupun berbagi pengalaman dengan sesama guru. Dengan begitu, mereka selalu siap menghadapi tantangan pendidikan di era yang terus berubah.

5. Kolaborasi dengan Orang Tua dan Masyarakat

Guru yang sesungguhnya tidak bekerja sendiri. Mereka berkolaborasi dengan orang tua dan masyarakat untuk memastikan keberhasilan pendidikan anak-anak. Mereka menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua, mendiskusikan perkembangan anak, serta melibatkan komunitas dalam berbagai kegiatan pendidikan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, proses pendidikan akan lebih menyeluruh dan efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun