Mohon tunggu...
Petrus Punusingon
Petrus Punusingon Mohon Tunggu... Guru - Praktisi dan Trainner

Trainner - Teacher - Influencer - Public Speaker - Marketer - Designer - Photographer - IT Consultan - Early Education Certified Trainner

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru: Pelaku Sejarah yang Membangun Masa Depan Bangsa

3 Oktober 2024   07:34 Diperbarui: 3 Oktober 2024   07:36 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Sevenbafs Collection

Guru adalah pelaku sejarah, memainkan peran signifikan dalam menentukan arah kemajuan sebuah bangsa. Mereka tidak hanya mendidik anak-anak, tetapi juga membentuk masa depan melalui peran mereka yang sering kali tak terlihat namun sangat berpengaruh. Sayangnya, dalam realitas yang ada, peran besar ini masih sering kali tidak dihargai sesuai dengan bobot dan dampaknya. Masyarakat cenderung lebih menghargai hal-hal yang tampak nyata dan segera, sementara peran guru dalam mempersiapkan dan merawat generasi masa depan yang "belum kelihatan" sering kali dianggap remeh.

Peran Guru dalam Sejarah dan Peradaban

Jika kita melihat perjalanan sejarah, guru selalu hadir sebagai sosok penting di balik kemajuan peradaban. Dari zaman filsuf Yunani seperti Socrates yang mendidik Plato dan Aristoteles, hingga tokoh-tokoh pendidikan modern seperti Maria Montessori dan Ki Hajar Dewantara, guru selalu memiliki peran penting dalam menciptakan perubahan besar. Mereka adalah pembangun peradaban, mencetak generasi pemimpin, ilmuwan, seniman, dan inovator yang akan membawa bangsa ke tingkat yang lebih tinggi.

Namun, berbeda dengan tokoh sejarah lain yang dikenal karena prestasi langsungnya---seperti pahlawan perang, presiden, atau inovator besar---guru bekerja di balik layar. Mereka tidak selalu mendapatkan pengakuan secara langsung, tetapi dampak dari apa yang mereka lakukan terasa jauh di masa depan, ketika benih yang mereka tanam telah tumbuh dan memberikan buahnya.

Sumber Gambar : Koleksi Pribadi
Sumber Gambar : Koleksi Pribadi
Guru dan Tugas Merawat Benih Masa Depan

Seorang guru sejati memahami bahwa anak-anak adalah ibarat benih yang perlu dirawat, diberi asupan ilmu, nilai-nilai moral, dan keterampilan hidup. Namun, seperti benih yang ditanam di tanah, proses tumbuhnya tidak langsung terlihat. Dibutuhkan kesabaran dan ketekunan untuk menyirami, memupuk, dan melindungi mereka dari "gulma" atau pengaruh negatif yang bisa merusak potensi mereka. Dalam proses ini, hasilnya tidak dapat dilihat dalam waktu singkat, dan inilah yang sering kali membuat peran guru terlihat kurang dihargai.

Di sinilah letak tantangan seorang guru. Mereka harus tetap menjalankan peran besar mereka, meskipun pengakuan atau penghargaan terhadap kontribusi mereka sering kali datang terlambat, atau bahkan tidak datang sama sekali. Dalam konteks ini, menjadi guru adalah pekerjaan yang lebih didorong oleh pengabdian dan cinta untuk melihat generasi berikutnya tumbuh menjadi pribadi yang unggul.

Penghargaan yang Terlambat: Menghargai yang Tak Terlihat

Manusia, secara alami, cenderung menghargai hal-hal yang nyata dan langsung terlihat. Pekerjaan yang memberikan hasil instan, seperti pembangunan fisik atau pencapaian prestasi langsung, sering kali mendapatkan lebih banyak sorotan dibandingkan dengan pekerjaan yang membutuhkan waktu panjang untuk terlihat hasilnya. Peran guru berada di ranah yang tak terlihat dalam jangka pendek, tetapi sangat penting dalam jangka panjang.

Misalnya, ketika seorang anak tumbuh menjadi pemimpin yang berintegritas, ilmuwan yang inovatif, atau warga negara yang bertanggung jawab, tidak semua orang menyadari bahwa di balik kesuksesan tersebut ada peran guru yang telah mengajar, membimbing, dan memberi inspirasi kepada mereka sejak usia dini. Di sinilah letak tantangan terbesar bagi profesi guru: menjalankan tugas mulia tanpa harus menuntut pengakuan langsung, tetapi percaya bahwa hasil dari usaha mereka akan terlihat pada waktunya.

Mempersiapkan Generasi Unggul: Misi Seorang Guru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun