Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Yang Bahagia

1 November 2024   10:08 Diperbarui: 1 November 2024   10:20 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gejolak jiwa menderu
Bagaikan pusaran gelombang
Pada samudera raya
Ke tepian mengempas karang

Pencarian tak bertepi
Raga yang punya rasa tak pernah puas
Jiwa pun tak pernah mengecap
Samar dalam bayang tanpa wujud

Pikiran melanglang-buana
Dalam angan hasrat
Terenggut nafsu yang membara
Tersisa debu tanpa arang

Angan bahagia
Tak selalu jauh di sana
Di sini awal mulanya
Sukma yang membisu pada telaga jernih

Yang bahagia
Padang gurun tanpa oase kesukaannya
Tubuh penuh bilur dan darah pilihannya
Seperti biji gandum yang memekar!

Merauke, 01 November 2024; 12.00 WIT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun