Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalam Ruang Waktu

29 Juni 2024   21:46 Diperbarui: 29 Juni 2024   22:11 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak fajar merekah di ufuk timur
Kejar-mengejar dalam ruang waktu
Terengah-engah di tengah terik mentari
Tanpa jedah walaupun keringat mengucur
Hingga langit jingga di ufuk barat menjemput

Terkumpul segala harta dunia
Tersedia segala indah dipandang mata
Tetapi, untuk siapa semua itu?
Mengulurkan tangan pun tak mampu
Memandang tanpa mengecap yang tersedia

Bekerjalah untuk hidup yang lebih hidup
Bukan sekedar mengumpulkan harta dunia
Pada dunia fana yang sementara ini
Ukir jejak bukan pada harta dunia
Tapi, pada yatim piatu yang terempas

Memandang yang terbuang dengan mata hati
Tangan terulur memeluk yang paling rapuh
Hati tergerak menyalurkan kasih
Bukan sekedar mengubar janji
Apa lagi demi meraih simpati khalayak

Gang Sagu, 29 Juni 2024; 23.32 WIT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun