Hormat pada ibu dan ayah
Bukan soal mencium tangan dan sembah sujud saja
Tapi, tentang mendengarkan nasihat mereka
Dan, melakukannya dalam hidup sehari-hari
Bahagia ibu dan ayah memancarkan mata air berkat bagi hidup
Tetapi, sakit hati ibu dan ayah seperti banjir bandang menerpa hidup
Ibu, ya ibu yang mengandung, melahirkan, menyusui
Awal mula hadirmu, ya hadirmu di rumah bumi
Rahimnya tempat tidurmu yang pertama
Susunya menyusuimu di awal masa hidupmu di dunia ini
Janganlah melukainya!
Karena, lukanya akan mengalirkan kutuk bagi hidupmu!
Ayah, ya ayah yang bahagia karena hadirmu
Tubuh kekar penuh keringat
Memastikan kau hidup sedari dalam rahim
Berjuang siang-malam tanpa kenal lelah
Janganlah melukainya
Karena, lukanya akan mengalirkan penderitaan sepanjang hidupmu!
Ibu, ya ibu yang mengandung dan melahirkanmu
Ayah, ya ayah yang berjuang mencari nafkah bagi hidupmu
Keduanya, jadi yang pertama dan utama
Sebab, tanpa ibu dan ayah
Tak ada hidup dan kehidupan pada dirimu
Tetapi, mengapa tak ada hormat pada ibu dan ayahmu?
Bandara Mopah Merauke, 28 April 2024; 08.35 WIT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H