Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Luka Tak Berdarah

19 November 2023   04:30 Diperbarui: 19 November 2023   06:18 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Luka berdarah terlihat jelas
Tapi, bagaimana dengan luka tanpa darah?
Menyimpannya sendiri
Tanpa seorang pun tahu

Dalam diam
Memendam rasa sakit
Bertumpuk-tumpuk menggerogoti jiwa
Menjadi racun yang menghancurkan tubuh

Kata-kata selalu punya dua sisi
Bikin damai sejahtera
Tapi, juga bisa bikin luka tanpa darah
Sebab, kata-kata yang melukai terpatri sepanjang masa

Perlu waktu hening
Mengurai luka-luka batin
Menghadirkan kembali perjumpaan yang melukai
Lalu, mengampuni tanpa syarat apa pun

Luka tak berdarah selalu lebih sakit
Tak tahu kapan akan sembuh dan pulih
Sebab, tak tampak di pelupuk mata
Tersembunyi jauh di dalam sukma

Selalu ada jalan dan ruang penyembuhan
Bukan di luar, tapi di dalam diri sendiri
Membuka setiap luka yang tersembunyi
Mengobatinya dengan kasih dan pengampunan

Di jalan ziarah ini
Selalu ada luka tak berdarah
Tapi, selalu tersedia obatnya
Kasih dan pengampunan!

Barang siapa mengasihi dan mengampuni
Dia menyembuhkan dirinya dan sesamanya
Sebanyak apa pun luka, pasti sembuh di pintu maaf
Lalu, lebih ringan melangkah tanpa beban luka!

Abepura, 19 November 2023; 06:13 WIT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun