Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Baku Tipu

30 Oktober 2023   05:27 Diperbarui: 30 Oktober 2023   06:36 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada gedung ibadah berlapis marmer
Di mimbar megah
Sang gembala berseru,
"Percayalah kepada Allah Mahamulia!"
Semua kepala terangguk tanda setuju!
Kemegahan gedung ibadah buktinya

Sang gembala kembali berseru,
"Percayalah kepada Allah penuh belas kasih!"
Mengagumkan!
Belas kasih Allah nyata dalam kokohnya gedung mewah itu
Tangan-Nya terulur membangun rumah-Nya
Tetapi, mengapa harus gedung?

Sang gembala berseru,
"Allah mengasihi orang miskin, orang sakit dan terbuang!"
Tetapi, di mimbar tak terdengar doa untuk orang miskin!
Orang sakit tak terlintas di ingatan para gembala
Orang melarat di gerbang rumah ibadah tak ada yang peduli
Sebab, mata gembala tertuju kepada kilauan dunia!

Dan, lihatlah hidup gembala-gembala itu
Tinggal di istana megah
Berdasi dan sepatu mengkilap
Datang ke gedung-gedung megah
Bicara Allah yang di langit
Sambil mengabaikan orang miskin di bumi

Abepura, 29 Oktober 2023; 10.55 WIT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun