Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setitik Cahaya di Jalan Gelap

21 Oktober 2023   20:16 Diperbarui: 21 Oktober 2023   20:20 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selalu ada kesempatan berjumpa dengan malam gelap
Selalu dengar umpatan pada yang memilih gelap
Tetapi, adakah insan yang datang menerangi jalan gelap?
Sebab, terlalu sibuk mengutuki gelap!

Mengutuki gelap
Adakah faedahnya?
Kutukan tak mengubah apa pun
Selain menambah gelap!

Tatkala setitik cahaya datang
Gelap segera lenyap dengan sendirinya!
Lalu, tinggallah cahaya kemilau
Tapi, adakah yang bersedia datang ke tempat gelap itu?

Manusia di jalan gelap
Membutuhkan setitik cahaya
Bukan hinaan dan cercaan
Bukan pula umpatan dan sumpah serapah

Tak seorang pun terlahir di jalan gelap
Tapi, ziarah hidup bisa berubah kapan saja
Dan, tak sedikit melintasi jalan gelap
Meskipun bukan kehendak diri sendiri

Pergilah ke setiap jalan gelap
Nyalakan setitik cahaya di sana
Menerangi kawanan di jalan gelap
Menuntun insan rapuh menapaki hidup baru

Jalan gelap membutuhkan setitik cahaya
Apalah artinya cahaya di jalan terang?
Tak berbeda dengan menabur garam di samudera raya
Hendaklah terang bercahaya di jalan gelap!

Abepura, 21 Oktober 2023; 21:16 WIT

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun