Ibu berkata,
"Akulah yang melahirkannya!"
Dengan berurai air mata
"Apa salah rahimku?"
Sambil bersila di lantai rumah itu,
"Mengapa anakku melukaiku lagi?"
Dengan nada tersendat,
"Tidak cukupkah luka di jalan lahir itu?"
Di istana megah bertembok berlian
Ibu berkata,
"Rahimku tak bernoda korupsi!"
Dengan berurai air mata,
"Mengapa anakku telah memiliki segalanya tetapi masih korupsi?"
Dengan muka tertunduk,
"Akankah aku harus menyaksikan anakku di meja hijau?"
Anak-anak ingatlah ini,
Di setiap langkahmu
Separuh nyawamu menyertaimu
Ibu!
Pejabat atau pengemis
Petani atau pengusaha
Apa pun status sosialmu!
Ibu selalu ada dan hadir!
Anak-anak ingatlah ini,
Sebelum bertindak
Baik atau buruk
Ingat ibu!
Ingat rahim yang mengandungmu!
Ingat susu yang menyusuimu
Ingat tubuh yang menimangmu!
Bahagiankan ibumu!
Bahagiakan rahim yang mengandungmu
Bahagiakan susu yang menyusuimu!
Bukan dalam gelimang harta
Bukan pula dalam jabatan dan kekuasaan
Tapi, dalam perilaku hidup sederhana dan murah hati
Dalam perilaku jujur dan adil
Tanpa korupsi
Tanpa mencuri hak milik orang lain
Abepura, 17 Oktober 2023; 06.22 WIT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H