Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seperti Tanpa Cahaya

9 Oktober 2023   05:49 Diperbarui: 9 Oktober 2023   06:21 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentang hidup yang selalu diselimuti gelisah
Tampak gelap gulita
Meskipun sang mentari tak pernah berhenti bersinar
Langit selalu cerah,
Tetapi yang tampak mendung dan awan hitam
Hangat bahkan panas,
Tetapi terasa dingin membeku

Di sini,
Sangat ramai
Tetapi selalu merasa sendiri
Sukma mengembara di jalan gelap
Sendiri melintasi padang gurun tanpa oase
Selalu tampak gelap
Seperti tanpa setitik cahaya yang menuntun langkah

Sesungguhya,
Tak pernah sendiri
Sebab, selalu terhubung bersama alam semesta
Menyatu dalam terang, gelap, panas, dingin
Tetapi, mengapa selalu merasa sendiri memeluk gelap dan dingin?

Di sini,
Padang pengembaraan tak bertepi
Ziarah yang tak mengenal ruang, waktu dan batas
Menyatu dalam sukacita, tetapi juga dukacita
Masalah pun menyertai di setiap alunan langkah
Dalam lingkar alam semesta tak 'kan luput dari masalah
Tetapi, selalu ada ruang untuk:
Melihatnya,
Merefleksikannya,
Meresponnya,

Dan, akan mengantar kepada cahaya, terang
atau gelap dan dingin?

Masalah pasti datang dan pergi
Tetapi, masalah tak melulu tentang luka, darah, sakit dan derita
Masalah pun membawa serta makna baru untuk memulai lagi
Masalah datang dengan motivasi untuk lebih maju dan berkembang
Sebab, di setiap malam gelap selalu ada seberkas cahaya
Di dalam dingin, selalu ada segenggam kehangatan

Padanglah setitik cahaya di ruang gelap
Rasakan sedikit kehangatan di relung jiwa yang membeku
Melangkah dengan tegap ke depan
Sebab, semesta akan selalu hadir menolong
Terhadap masalah apa pun,
Jangan merasa sendiri
Bahkan walaupun semua manusia meninggalkan seorang diri
Semesta tetap memeluk erat
Lalu, menuntun di jalan terang
Menggapai impian abadi:
Menjadi bebas
Lepas bebas
Tak terikat apa pun
Sukma murni
Menyatu dalam pelukan semesta

Wisma Trianabo, Ayawasi, Maybrat,
06 Oktober 2023; 05.32 WIT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun