Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Martabat

31 Agustus 2023   03:42 Diperbarui: 31 Agustus 2023   03:45 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Martabat luhur menyatu dalam tubuh rapuh
Ditopang jiwa yang kokoh murni
Dan, roh menuntun kepada asal muasalnya
Tetapi, martabat luhur tercabik badai samudera dunia

Siapakah aku?
Di hadapan sang Ilahi?
Siapakah aku?
Di hadapan sesama manusia, alam dan leluhur?

Martabat luhur tak tergantikan apa pun
Status sosial, harta kekayaan, jabatan kekuasaan
Tak setara martabat manusia dan setiap ciptaan pada dirinya
Sebab, martabat menyatu dalam Roh yang mengadakannya

Hormati, kasihi, cintai, terima
Martabat pribadi manusia dan segala makhluk ciptaan
Janganlah merendahkan apa lagi menghinanya
Sebab, yang merendahkan akan lebih rendah!

Martabat setiap insan yang sedang tercabik, luka, berdarah
Egois, sombong, angkuh penyebabnya!
Jadilah rendah hati dan sederhana
Agar dapat memahami yang Ilahi dalam diri setiap makhluk

Lalu, syukur berlimpah menyelimuti hidup
Menyembuhkan martabat yang terluka
Meskipun bekas sayatan tak hilang
Tapi, pengampunan membebaskan penderitaan hidup

 Wamena, 31 Agustus 2023; 05.35 WIT

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun