Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Anak, Handphone, dan Minat Baca Buku

27 Agustus 2023   14:42 Diperbarui: 27 Agustus 2023   14:52 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Anak adalah peniru yang paling sempurna. Kalau anak-anak ketagihan memegang dan bermain dengan hand phone, ketimbang membaca buku, maka orang tua mesti merefleksikan kembali proses pendidikan nilai di dalam keluarga. Sebab, anak-anak melihat dan meniru apa yang dilakukan orang tuanya!" [Petrus Pit Supardi]

Kekinian hand phone bukan lagi barang mewah. Hampir setiap orang dari kalangan anak-anak sampai orang tua memiliki hand phone. Banyak waktu dihabiskan dengan hand phone, ketimbang melakukan aktivitas produktif. Ironisnya, tidak sedikit anak-anak mengalami ketergantungan pada hand phone. Apabila tidak memegang hand phone mereka menangis dan membanting diri di lantai.

Perilaku kecanduan hand phone pada anak tidak datang dengan sendirinya. Sebab, anak datang dari orang tua. Ia bertumbuh dalam asuhan orang tua. Karena itu, apa pun yang terjadi pada anak menjadi tanggung jawab orang tua.

Di banyak kesempatan, kita melihat orang tua mengungkapkan kasih sayang kepada anak-anak dengan memberikan hadiah hand phone. Di lain waktu, orang tua memberikan hand phone kepada anak-anak, agar mereka diam dan tenang bermain dengan game di hand phone. Sementara orang tua sibuk dengan aktivitasnya sendiri.

Kita menyimak, belum banyak orang menyadari bahaya hand phone pada anak. Otak dan mata anak akan terganggu bila setiap saat berhadapan dengan hand phone. Selain itu, secara emosional, anak-anak yang kecanduan hand phone tidak suka bergaul dengan sesama. Ia lebih fokus pada dirinya dan kesenangannya.

Padahal, dunia dewasa ini menuntut keterampilan hidup dan integritas diri yang memadai agar dapat hidup dan bersosialisasi dengan masyarakat luas. Untuk menanamkan benih hidup baik di dalam diri anak-anak, maka membaca buku adalah mutlak! Maka, orang tua di dalam setiap kesibukannya, perlu menjadi manusia pembaca. Lalu, menularkannya kepada anak-anak. Peganglah buku! Anak-anak akan melihatnya dan mengikutinya!

Menjadi seperti siapa seorang anak, tergantung pada proses pendidikan di dalam keluarga yang ditanamkan oleh orang tua. Apabila orang tua sudah menanamkan nilai-nilai disiplin, kerja keras, membaca buku, rendah hati, sederhana, maka anak-anak akan meraih masa depan yang sukses. Mereka akan bertumbuh menjadi pribadi-pribadi yang mau peduli pada diri sendiri, sesama manusia dan alam semesta. Karena itu, didiklah anak-anak bukan dengan memberikan hand phone, tetapi buku dan teladan membaca!

Apa pun yang ditabur dan ditanam pasti bertumbuh. Maka, tabur dan tanamlah nilai-nilai hidup baik kepada anak-anak. Lalu, rawatlah dengan kasih yang besar. Yakinlah akan tumbuh subur dan berbuah lebat. Sebab, setiap orang akan menuai dari apa yang ditaburnya saat ini.

Sayangi anak-anak! Jauhkah hand phone dari anak-anak. Berikanlah anak-anak buku. Sediakan waktu untuk membaca buku bersama anak-anak setiap hari. Maka, membaca akan menjadi habitus di dalam kehidupan anak-anak. [Wamena, 27 Agustus 2023; 16.30 WIT].

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun