Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Untuk Putriku

23 Agustus 2023   16:25 Diperbarui: 23 Agustus 2023   16:29 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Putriku,
Pagi ini,
Tak seperti biasanya
Air matamu tumpah
Di dalam pelukku
"Bapa pergi terlalu lama!"
Protesmu
Tak hiraukan lalu-lalang temanmu
Air matamu terus mengalir
Sembari kau dekap erat tubuhku
Dan,
Air mataku pun menetes

Putriku
Separuh nyawaku
Malaikatku
Pendoaku
Tak rela aku meninggalkannya
Meski hanya sebelas hari

Anakku...
Jadilah kuat seperti batu karang
Tetap kokoh meskipun diempas badai
Jadilah seperti matahari,
Yang selalu menerangi tanpa mengeluh
Jadilah sederhana agar bisa masuk dalam hidup orang miskin
Jadilah rendah hati agar bisa menerima dan mengampuni

Putriku,
Janganlah bersedih hati
Aku akan selalu memelukmu dengan erat
Tak sedetik pun aku melupakanmu
Aku akan selalu bersama

Di depan sekolahmu pagi ini
Air matamu tumpah
Air mata kesedihan yang mendalam
Tapi, aku harus pergi ke tempat tugas
Demi hidup dan masa depanmu

Putriku,
Suatu hari kelak
Kau akan tahu
"Mengapa aku selalu meninggalkanmu?"

Tetaplah tegar dan kuat
Aku selalu bersamamu
Peluk penuh rindu dan sayang
Yang selalu kau rindukan
Dan, yang selalu merindukanmu
Bapamu!

Di bandara Sentani, 23 Agustus 2023, pukul 10.41 WIT
[Puisi untuk anakku, Mery Cristilina Martins JILUNG]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun