Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Air Mata Rindu

23 Juni 2023   05:35 Diperbarui: 23 Juni 2023   05:36 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak selamanya air mata mengalir karena luka
Bulir bening pun bisa jatuh karena rindu
Rindu pada pelukan hangat dan canda tawa yang tak lagi dirasakan
Perpisahan selalu menyisakan kesedihan dan air mata

Menyeberangi samudra dan pulau demi impian masa depan yang cerah
Pergi meninggalkan orang-orang terkasih
Atas nama masa depan berjuang melawan rindu
Kesedihan tak semestinya merenggut cita-cita

Rindu datang dan pergi begitu saja
Tak mengenal ruang dan waktu
Sukma rindu pada yang lalu
Tetapi, hidup adalah tentang masa depan

Air mata boleh mengalir membanjiri tanah gersang
Tetapi, semangat meraih cita-cita tidaklah pudar
Sebab, pulau dan samudra terlewati untuk sukses bukan gagal
Di sini, akan tetap berdiri teguh meskipun badai rindu datang mengempas jiwa

Berjuang berdamai dengan rasa rindu pada yang dikasihi
Membujuk jiwa menatap ke angkasa raya
Meraih impian yang terpendam di lubuk hati
Sukses diraih dan bersua pula dengan semua yang dirindukan

Abepura, 23 Juni 2023; 07.20 WIT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun