Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kaya Sekaligus Miskin

21 Mei 2023   05:38 Diperbarui: 21 Mei 2023   06:37 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup mewah bergelimang harta kekayaan
Bersembunyi di dalam istana mewah bertembok emas
Jiwa gersang bagaikan padang gurun tak beroase
Ratap tangis orang miskin tak lagi terdengar

Harta kekayaan untuk siapa?
Bukankah tubuh yang dimanja akan cepat membusuk?
Harta kekayaan untuk apa?
Bukankah semuanya akan musnah?

Kaya harta dunia tapi miskin harta rohani
Mengumpulkan kekayaan dunia tapi lupa harta abadi
Kelak ke alam baka berbekal apa?
Sebab, harta dunia bukan jaminan menuju gerbang abadi

Tak pernah puas
Sudah kaya, tambah kaya dengan korupsi
Menjadi kaya dengan hasil curian
Memeras tenaga karyawan demi menambah lembar dolar

Apa artinya menjadi kaya dengan memeras orang lain?
Apa artinya menjadi kaya dengan mencuri hak orang miskin?
Apa artinya memiliki harta dunia tapi miskin harta rohani?
Terlena dengan harta dunia sampai lupa mungkin besok akan mati

Masih ada waktu
Masih ada kesempatan
Berbenah diri
Seperti mengumpulkan harta dunia, kumpulkan juga harta rohani

Menjadi kaya tak perlu sombong dan lupa diri
Sebab, harta kekayaan adalah titipan sang Ilahi
Tatkala waktu tiba akan diambil-Nya
Tak akan tersisa seberkas pun

Jadilah kaya
Kaya harta dunia
Kaya harta rohani
Hidup seimbang di dunia fana

Tak lagi terikat pada harta dunia
Tak lagi membangun istana bertembok emas
Rela berbagi dengan orang miskin dan berkekurangan
Rela hidup di gubuk sederhana yang penuh kasih

Abepura, 21 Mei 2023; 07.30 WIT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun