Hidup sekali jadi dan kekal abadi
Tubuh rapuh akan hancur menjadi debu
Tetapi, jiwa dan roh tak lekang oleh ruang dan waktu
Rawatlah hidup: tubuh, jiwa dan roh secara seimbang
Di jalan perziarahan penuh gejolak ini
Tak sekedar memoles tubuh rapuh dan lemah ini dengan hiasan duniawi
Melainkan merawat jiwa dan roh agar tetap bersih di hadapan Sang Pencipta
Memoles yang di dalam, yang tak kelihatan, bukan di luar, yang kelihatan
Dari dalam memancar ke luar
Menerangi malam gelap
Membersihkan sampah yang berhamburan di sepanjang jalan ziarah
Menghapus air mata dan menguatkan yang letih lesu
Mengawali segalanya dengan syukur
Bersyukur atas anugerah hidup
Tak lagi menghabiskan waktu dengan keluh kesah tanpa perjuangan
Tak lagi merusak diri dengan makanan dan minuman yang tak sehat
Sebagaimana merawat tubuh fisik
Demikianlah hendaknya merawat jiwa dan roh
Tubuh fisik membutuhkan makanan dan minuman sehat
Jiwa dan roh membutuhkan santapan rohani
Tubuh fisik perlu istirahat di jalan berliku
Jiwa dan roh perlu waktu hening dan sepi
Masuk ke ruang dalam sesering mungkin
Menguatkan raga dengan santapan rohani
Merawat hidup sepanjang masa
Gelisahlah tatkala tubuh, jiwa dan roh kotor
Jatuh terkapar di jurang lumpur
Lekaslah bangkit dan membersihkan diri
Paling penting merawat di dalam diri
Tetapi, tak mengabaikan yang di luar
Di dalam dan di luar harus sama-sama bersih terawat
Memancarkan cahaya sampai ke ujung bumi
Merawat hidup bukan dengan aneka kemewahan dan gemerlap dunia
Tetapi, dengan kasih yang nyata dalam sikap hidup sederhana, rendah hati dan hidup suci
Sebab, hidup itu kekal abadi
Sekali jadi dan kekal!
Abepura, 19 April 2023; 17.26 WIT