Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pudarnya Hidup Jujur

21 Maret 2023   09:11 Diperbarui: 21 Maret 2023   09:11 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejuta kata bijak belum tentu mengubah hidup seseorang dari buruk dan jahat menjadi baik
Tetapi, satu teladan hidup benar dapat menggerakkan berjuta-juta orang untuk bertobat
Gelar akademik, status sosial, jabatan dan kekuasaan tak memiliki daya apabila tak disertai teladan hidup baik
Sebab, setiap mata melihat perilaku hidup dan hati tergerak oleh keteladanan hidup, bukan kata-kata bijak saja tanpa tindakan nyata

Ada banyak orang pintar, tetapi sedikit saja orang benar, jujur, rendah hati, sederhana dan suci
Ada banyak orang mau menjadi penasihat, tetapi tidak mau melakukan nasihatnya sendiri
Lihatlah ke mimbar-mimbar di rumah ibadah, pemimpin agama pintar berkhotbah di sana, tetapi tidak melakukannya dalam hidup sehari-hari
Lihat ke podium-podium megah, para pejabat pemerintah dan politisi bicara menasihati rakyat, tetapi mereka sendiri gemar melakukan korupsi

Teladan adalah cara hidup, bukan pentas sandiwara di panggung dunia ini
Teladan adalah tindakan nyata, bukan banyaknya kata-kata mutiara
Teladan adalah berpihak pada kebenaran dan keadilan, bukan mencari popularitas
Teladan adalah pilihan sikap melawan arus, bukan sekedar mengikuti kehendak penguasa

Lihatlah di sekeliling, di layar televisi, di youtub, di tiktok, di instagram, di facebook, di twitter, masih adakah keteladanan: jujur, adil, sederhana dan hidup suci?
Komisi Pemberantasan Korupsi kekurangan penjara untuk menampung para pejabat koruptor!
Bisnis narkoba melibatkan petinggi berpangkat jenderal polisi!
Orang kaya pamer harta di tengah kemiskinan sesamanya!

Dunia dan seisinya sedang gelap gulita
Cahaya mentari tak lagi menembus gumpalan awan tamak
Cahaya bulan dan bintang-bintang tak dapat menembus kabut congkak
Entah kapan cahaya matahari, bulan dan bintang dapat menembus sukma penghuni bumi?

Di rumah bumi penuh tipu muslihat ini, jadilah pribadi jujur walaupun hanya sendiri saja
Di rumah bumi yang sedang gelap ini, jadilah lilin bercahaya walaupun hanya seorang diri
Di rumah bumi yang gersang ini, jadilah pohon rindang dan mata air yang memberi hidup
Memiliki teladan hidup benar: adil, jujur, terbuka, rendah hati, sederhana, hidup suci!

Abepura, 21 Maret 2023; 10.27 WIT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun