Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Uskup Imam OAP Bukan Seperti Gembala Upahan

14 Maret 2023   20:03 Diperbarui: 14 Maret 2023   20:14 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cita-cita "jalan bersama" gembala dan domba hanya tinggal dalam mimpi tanpa aksi nyata! Sebab, kenyataannya, gembala tinggal di istana mewah sambil menutup mata dan telinganya; sedangkan kawanan domba melarat di belantara, tepi jalan dan emperan toko. Dampaknya, tindakan pastoral gembala tidak pernah menjawab kebutuhan kawanan domba. Gembala melakukan kesukaannya saja, tanpa menghiraukan duka dan kecemasan domba-dombanya!

Menjadi Gereja Katolik Papua yang Terlibat Menyiapkan SDM OAP

Gereja Katolik Papua, sejak zaman misionaris terlibat di dalam dunia pendidikan. Para misionaris membuka sekolah dan asrama. Pada lembaga-lembaga pendidikan itulah anak-anak Papua mendapatkan pendidikan formal. Kekinian, lembaga pendidikan warisan para misionaris bernaung dalam wadah Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK). Setiap Keuskupan di tanah Papua secara mandiri mengelola sekolah-sekolah yang bernaung dalam wadah YPPK.

Apakah Gereja Katolik cukup dengan sekolah dasar sampai tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)? Mengapa Gereja Katolik sejak awal peradaban baru Papua, telah turut terlibat membuka rimba Papua, kemudian membiarkan agama lain mendirikan Universitas di atas tanah Papua? Kita berdoa dan berharap, agar kehadiran Uskup putra asli Papua yang pertama, RD. Yanuarius Theofilus Matopai You dapat membuka tabir dan kebisuan pendirian Universitas Katolik di tanah Papua!

Kita harus mengatakan bahwa pendirian Universitas Katolik di tanah Papua merupakan sebuah kemendesakan bagi umat OAP saat ini dan ke depan. Umat Katolik OAP membutuhkan peningkatan sumber daya manusia (SDM), bukan pendirian gedung-gedung gereja megah dan pastoran mewah! Selama ini, Yang Mulia Uskup Yan You memiliki perhatian besar pada dunia pendidikan di Keuskupan Jayapura sehingga pada periode penggembalaannya ini, kita percaya bahwa Universitas Katolik di tanah Papua akan segera lahir dan bertumbuh! Amin. 

Pendirian Universitas Katolik di tanah Papua semestinya menjadi perhatian lima orang Uskup di tanah Papua. Kader-kader pemimpin masa depan Papua harus disiapkan di Universitas Katolik yang berkualitas tinggi! Dengan demikian, lahir pemimpin-pemimpin Papua yang berjiwa melayani, bukan dilayani sebagaimana yang tampak saat ini!

Ketika kita berbicara tentang pendidikan, maka seturut warisan misionaris, kita ingat akan keberadaan asrama-asrama Katolik. Gereja Katolik Keuskupan Jayapura, perlu merevitalisasi asrama-asrama Katolik, bukan sebaliknya menelantarkan atau bahkan menutupnya! Kita bangga pada asrama puteri Nurjaya, di Jalan Yakonde, Padang Bulan, tempat kader perempun dibina, tetapi mengapa kita menelantarkan asrama Tauboria dan Tunas Harapan? Padahal, ketiga  asrama tersebut letaknya bersebelahan!

Mengapa kita hanya fokus pada pendidikan Imamat di Seminari Tinggi, dan STFT Fajar Timur, sambil memunggungi dan atau melupakan kader-kader awam Katolik yang akan berlaga di dunia luas ini: politik, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dll? Ke depan, asrama-asrama Katolik, baik di Keuskupan Jayapura, maupun empat Keuskupan lainnya harus mendapatkan perhatian lebih serius. Para Uskup harus menempatkan Pastor, Suster, Biarawan/i, tenaga khusus sebagai pendamping di asrama-asrama Katolik itu! Dengan demikian, awam Katolik Papua mendapatkan pendampingan dan pembinaan berkualitas sejak dini sehingga kelak mereka dapat menjadi pemimpin yang sungguh-sungguh melayani Papua.

Kehadiran Uskup OAP, Yang Mulia Uskup Yan You harus menjadi momentum, tiang penyangga dan penanda dimulainya perubahan kiblat berpastoral dari "hanya misa saja, urusan administrasi saja dan pembangunan gedung-gedung saja" kepada pastoral pendidikan dan pengembangn sumber daya manusia OAP! Kita telah melewatkan banyak tahun untuk tidak peduli pada pendidikan dan SDM OAP, kini waktunya kita bertobat, mohon ampun kepada Tuhan Allah, meminta maaf kepada umat Katolik OAP dan bergerak meletakkan dasar pendidikan OAP ke depan.

Kita percaya, Yang Mulia Uskup Yan You, buah sulung tanah Papua akan memimpin laskar Kristus dalam mendirikan Universitas Katolik di tanah Papua. Kita percaya bahwa di dalam penggembalaan Uskup Yan You pendidikan Katolik akan lebih berkualitas. Dengan demikian, SDM umat Katolik OAP dapat menjawab tuntutan hidup zaman ini.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun