Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Surat Natal Uskup Jayapura untuk Siapa?

28 Desember 2021   21:09 Diperbarui: 28 Desember 2021   21:10 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Kita bertanya, "Surat Natal 2021, dari Uskup Jayapura, Mgr. Leo Laba Ladjar OFM untuk siapa?" Surat Natal itu, "kena kosong!" Surat Natal itu, tidak mengobati, apa lagi menyembuhkan luka dan penderitaan orang Papua. Surat Natal itu menambah deret luka bagi Papua. Surat Natal itu semakin membuka tabir bahwa Uskup Leo tidak peduli pada penderitaan kawanan domba orang Papua!

Kita mengakui seorang Uskup memiliki keterbatasan dalam banyak aspek. Tetapi, kita juga harus mempertanyakan, "Mengapa Uskup Leo menulis surat Natal, yang tidak sejalan, tidak cocok dengan kondisi hidup kawanan domba di Keuskupan Jayapura dan Papua pada umumnya? Ada si(apa) di balik surat Natal Uskup Leo ini?" Kita bertanya, karena Uskup Leo diutus ke tanah Papua, Keuskupan Jayapura karena ada kawanan domba orang Papua! Uskup Leo datang melayani orang Papua-dan tentu semua umat Allah yang tinggal di Keuskupan Jayapura-dalam konteks Papua, bukan di daratan dan pulau lain!

Kita juga berterima kasih atas ajakan Uskup Leo untuk merajut persaudaraan universal. Persaudaraan yang melampaui sekat suku, ras, golongan, agama dan ideologi politik! Kekinian, Papua membutuhkan solidaritas persaudaraan untuk menata kembali rumah Papua yang berantakan karena operasi militer! Ajakan membangun persaudaraan yang diutarakan Uskup Leo bergema sejauh ditempatkan dalam konteks Papua. Bagaimana mengajak dunia luas merajut persaudaraan, sambil mengabaikan situasi Papua yang jauh dari semangat persaudaraan itu?

Papua dan panggilan/undangan merajut persaudaraan universal merupakan sebuah kemendesakan! Situasi Papua yang menyengsarakan kawanan domba orang Papua seyogianya menggerakan banyak orang untuk peduli pada Papua. Manusia orang Papua mengungsi dari kampung halamannya ke hutan! Hutan alam dan dusun berubah menjadi lahan perkebunan kelapa sawit. Gunung digali demi mengeruk emas. Sungai dan kali tertutup lumpur tailing. Papua sedang menderita! Karena itu, semangat persaudaraan universal dan solidaritas harus berpihak pada Papua.   

Sampai hari ini, kita melihat Papua masih menderita! Papua memperlihatkan wajah Yesus yang masih tersalib di bukit Kalvari. Yesus di Kalvari itu, tampak jelas di dalam keseluruhan hidup orang Papua. Orang Papua menanggung banyak penderitaan, karena berbagai kebijakan Negara yang tidak berpihak pada mereka! Orang Papua yang menderita itu adalah warga Gereja. Karena itu, Gereja melalui pimpinannya harus berpihak pada orang Papua, dengan pilihan sikap dan tindakan yang tepat, yaitu mengeraskan suara kenabian agar Negara menghentikan operasi militer dan eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan!

Mauama, 28 Desember 2021; 10.11 WITA

[Catatan: Surat Gembala Natal 2021, Uskup Jayapura, Mgr. Leo Laba Ladjar OFM, dapat diakses di chanel YouTub Komsos Keuskupan Jayapura dengan judul, "Surat Gembala Natal 2021"]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun