Manusia sedang tercabik-cabik
Tubuh gagah perkasa sedang terluka parah
Borok-borok bernanah
Aroma busuk menyeruak
Dunia memanjakan tubuh dalam aneka produk instan
Bukan menyuburkan jiwa dengan empati, solidaritas dan belas kasih
Dunia menawarkan nikmat dunia
Bukan gizi jiwa melainkan racun tubuh
Makan berlebihan, nikmat sesaat di lidah perlahan menghancurkan sel-sel tubuh
Seks bebas, Nikmat sesaat di alat kelamin perlahan melemahkan sel darah putih
Narkoba, nikmat sesaat dalam tarikan nafas dan jarum suntik menghancurkan organ tubuh
Minuman keras, nikmat sesaat di kerongkongan membuat tubuh lunglai terkapar
Manusia menyambut racun-racun itu bagaikan ikan menyambar umpan segar
Tersengat dan mati seketika
Pergi bagaikan telapak kaki di atas pasir tersapu angin kencang, tak ada jejak membekas
Semua nikmat dan harta sirna seketika saja
Manusia selalu mengejar yang dapat layu dan busuk
Mengumpulkan dan menumpuk harta dunia tanpa peduli pada harta ilahi
Menikmati hidup seturut keinginan daging bukan roh pemberi hidup
Hidup untuk diri sendiri tanpa peduli pada sesama makhluk ciptaan
Manusia pandai mengenakan topeng dunia
Menyembunyikan aroma busuk tanpa sadar
Sekedar menutupi borok-borok pada tubuh
Terluka para oleh nafsu nikmat sesaat
Bagaimana menyembuhkan tubuh yang terluka parah ini?
Bagaimana memulihkan jiwa yang terseret arus nikmat dunia ini?
Bagaimana mendengarkan roh berbicara dalam kebisingan lalu lintas digital?
Bagaimana membawa tubuh, jiwa dan roh memasuki rumah diri sendiri di tengah gedung-gedung mewah dunia ini?
Menjadi miskin
Mengosongkan diri
Hidup tanpa milik
Tak terikat pada dunia dan tawarannya
Membiarkan tubuh menjadi dirinya sendiri
Bebas tanpa memikul beban dunia
Bebas dari pembungkus tubuh yang membelenggu
Luka-luka tampak jelas
Borok-borok mengeluarkan nanah
Berdiri pada lapangan dunia luas
Menahan sakit
Melepaskan itu sakit, tapi menyembuhkan
Miskin itu menderita, tapi menyelamatkan
Hanya ada satu cara menyembuhkan yang terluka
Menjadi miskin dan telanjang
Kampung Ayombai, Pulau Moor,Â
23 Juni 2021; 12:27 WIT Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H