"Untuk membangun Asmat harus diletakkan di atas dasar persaudaraan yang kuat dan luas. Sebelum pertemuan ini, kalian akan berkata, 'Saya Kenok. Kamu  Bismam' dan seterusnya. Kita fokus pada perbedaan. Saya berharap melalui kegiatan ini, kalian akan berkata, 'Kita Asmat. Kita satu tujuan.' Kita mau membangun Asmat di atas dasar persudaraan," tegas Vikjen Keuskupan Agats, Pastor Vince Cole, MM pada pembukaan Jambore Remaja Keuskupan Agats, Selasa, (11-06-2019) di aula SMP YPPK St. Yohanis Pemandi Agats.
Cuaca di kota Agats cerah. Kompleks SMP YPPK St. Yohanes Pemandi Agats ramai. Umbul-umbul dan daun kelapa muda menghiasi halaman sekolah. Sore hari, pukul 16.00 WIT, anak-anak remaja utusan dari paroki-paroki se-Keuskupan Agats berkumpul di lapangan upacara. Mereka berdiri berjejer berdasarkan "kelompok keluarga" masing-masing.
Tidak lama kemudian, pukul 16.20 WIT, barisan remaja pembawa fandel dari setiap paroki, diikuti pera remaja dan para imam konselebran memasuki aula tempat pelaksanaan Misa. Pastor Efron Lumban Gaol, OSC menjadi selebran utama didampingi Vikaris Jenderal Keuskupan Agats, Pastor Vince Cole, MM dan para imam yang berkarya di wilayah Keuskupan Agats.
Perayaan Ekaristi berlangsung hikmat. Koor pemandu dari anak-anak remaja Paroki Kristus Raja Mbait membahana memenuhi ruangan perayaan. Suasana sukacita mewarnai seluruh rangkaian perayaan Ekaristi.
Pastor Efron dalam khotbahnya mengajak anak-anak remaja untuk senantiasa berdoa dan bersyukur kepada Allah. Ia juga berharap agar jambore remaja ini menjadi momentum bagi anak-anak remaja se-Keuskupan Agats untuk saling mengenal satu sama lain.
"Adik-adik berkumpul di sini untuk saling mengenal. Kenali temanmu dan jadikanlah dia sahabatmu. Mari, menjadi saksi Kristus dimanapun kalian berada," tutur Pastor yang melayani di Stasi Kristus Bangkit Syuru ini. Â
Misa berakhir pada pukul 17.26 WIT. Para imam meninggalkan altar. Para peserta dan tamu undangan tetap duduk di tempatnya masing-masing. Acara dilanjutkan dengan pembukaan kegiatan jambore.
Direktris Karya Kepausan Indonesia (KKI) Keuskupan Agats, Sr. M. Stanisla FSGM, yang diwakili oleh Toni Sarkol dalam laporannya mengatakan bahwa kemajuan Asmat saat ini bisa terjadi karena kehadiran para misionaris Katolik, para guru agama dan Katekis. Tetapi, saat ini, kondisi pendidikan, kesehatan, kematangan kepribadian dan kedewasaan kerohanian dalam kehidupan menggereja masyarakat Asmat, khususnya kaum remaja masih memprihatinkan. Hal ini terjadi karena remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas dan minimnya partisipasi dalam kegiatan kerohanian di lingkungan organisasi dan Gereja setempat.
Menyikapi hal tersebut, Karya Kepausan Indonesia (KKI) Keuskupan Agats berinisitif menyelenggarakan jambore remaja. Melalui jambore ini para peserta mendapatkan pendampingan dan pendidikan iman Katolik.
"Jambore ini sekaligus menyongsong perayaan 50 tahun Keuskupan Agats. Kita berharap melalui jambore ini membawa kreativitas baru bagi kaum remaja Katolik di Keuskupan Agats sehingga mereka mau terlibat dalam kegiatan kerohanian dan kemasyarakatan demi pertumbuhan iman Kristiani dan masa depan yang lebih baik," tegas Direktris KKI Keuskupan Agats, Sr. M. Stanisla FSGM sebagaimana yang dibacakan oleh Toni Sarkol.
Ia menegaskan bahwa jambore remaja Keuskupan Agats ini bertujuan supaya anak-anak remaja mengalami sukacita perayaan 50 tahun Keuskupan Agats dan mengenal serta memahami sejarah Keuskupan Agats. Selain itu, melalui jambore ini, para remaja Katolik semakin mengenal dirinya, tugas serta tanggungjawabnya sebagai anggota Gereja untuk senantiasa mencintai Tuhan dan terlibat dalam kehidupan menggereja. Â Â