"Untuk mendidik anak-anak Asmat harus ada pendekatan dan bimbingan khusus. Saya menerapkan pendekatan kasih. Saya harus bersedia melepaskan ego dan harga diri saya serta bersedia mendengarkan dan melayani mereka. Kalau mereka tidak masuk sekolah, saya cari ke rumah. Di sana, saya cerita dengan orang tua mereka. Kalau ada yang sakit, kami bawa ke rumah sakit," tutur Felix Karubaba, Kepala SD YPPGI Agats, Jumat, (5-3-2019). Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Cuaca di kota Agats cerah. Anak-anak Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Gereja-Gereja Injili (YPPGI) Agats mengenakan pakaian seragam olah raga.Â
Mereka bermain bola di lapangan yang berada di halaman sekolah. Sebagian lainnya, sedang mengikuti pelajaran di dalam kelas. Â Pada saat istirahat, para siswa berlarian ke kantin sekolah. Mereka membeli kue dan minuman yang tersedia di kantin. Sebagian lainnya, pergi ke Perpustakaan untuk membaca buku. Â
Kini, kondisi SD YPPGI Agats tertata rapi. Halaman sekolah bersih. Gedung sekolah dicat warna biru. Beberapa pohon tumbuh di sekitar gedung sekolah. Suasana sekolah tampak sejuk.
Di sebelah Barat, tepatnya di area parkir terdapat gedung Perpustakaan. Sebelumnya, Perpustakaan hanya menjadi ruang menyimpan barang ronsokan. Buku-buku berserakan di lemari. Tetapi, saat ini Perpustakaan menjadi ruang yang menyenangkan bagi anak-anak. Mereka datang ke Perpustakaan dan mencari buku kesukaannya serta duduk membaca dengan tenang. Mereka dapat membaca ratusan judul buku yang tertata rapi di rak-rak Perpustakaan.
WC siswa dan guru tertata rapi di sebelah Utara. Kondisi WC bersih. Tidak ada bau menyengat. Anak-anak dapat menggunakan WC tanpa antri karena terdapat 5 unit. Di depan pintu masuk sudah terpampang tulisan, WC Putri dan WC Putra.
Perbaikan Tata Kelola Sekolah
Felix menuturkan pada awal dirinya menjadi kepala sekolah, ia mengajak para guru untuk melakukan rapat dan membahas program kerja sekolah.Â
"Sebagai pimpinan, saya selalu mengedepankan musyawarah. Kami bicara tentang kemajuan siswa. Kami juga bicara tentang pengembangan sekolah," tutur pria yang menyelesaikan pendidikan gurunya di SPG Yos Sudarso Merauke, tahun 1987 ini.
Sejak dirinya menjadi kepala sekolah SD YPPGI Agats sampai dengan saat ini, terjadi penambahan tiga ruang kelas, WC siswa, kantin dan taman kelas.Â