Mohon tunggu...
Petrus Suhendro
Petrus Suhendro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia Biasa

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Bola

Berkompetisi di Luar Negeri untuk Membangun Sepak Bola Indonesia

23 Januari 2022   22:02 Diperbarui: 23 Januari 2022   22:37 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Timnas Indonesia sudah enam kali menjadi runner-up di turnamen Piala AFF. Hal ini menunjukkan bahwa Timnas Indonesia masih belum mampu menundukkan timnas negara-negara tetangga di Asia Tenggara. Di atas kertas, Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk terbanyak di Asia Tenggara memiliki kemampuan untuk mengungguli negara-negara tetangganya. Dengan banyaknya penduduk yang ada, Indonesia harusnya dapat menyaring banyak pemain berbakat dari seluruh penjuru Indonesia untuk meningkatkan kualitas sepakbolanya.

Bila dibandingkan, liga domestik Indonesia jauh tertinggal dengan liga-liga domestik negara tetangga, seperti Thailand dan Malaysia. Salah satu contohnya adalah liga Indonesia yang sempat dibekukan kurang lebih 500 hari membuat Coach Shin Tae Yong kesulitan untuk menyeleksi pemain timnas Indonesia yang tampil pada Piala AFF 2020. 

Selain itu, sebagian besar tim yang ada di Liga Indonesia masih memiliki tata kelola manajemen yang buruk yang menyebabkan performa tim menjadi tidak konsisten. Gaji pemain yang tidak dibayar, sistem penjualan tiket stadion yang kurang baik, dan penjualan merchandise tim yang rendah merupakan beberapa masalah yang banyak dihadapi tim di liga domestik. Beberapa hal ini menyebabkan Indonesia masih butuh waktu yang sangat lama untuk membenahi liga domestik.

Satu hal yang menarik, walau liga domestik sudah tidak berjalan dalam waktu yang cukup lama masyarakat tetap antusias menyaksikan Timnas Indonesia berlaga. Hal ini menunjukkan besarnya harapan masyarakat Indonesia agar sepakbola Indonesia terus maju dan berkembang. Walau hanya menduduki posisi runner up di Piala AFF 2020, masyarakat Indonesia tetap mengapresiasi timnas yang tampil apik selama berjalannya kompetisi tersebut.

Berkaca dari Piala AFF 2020 yang baru saja usai, Timnas Indonesia dapat dikatakan sangat bergantung pada pemain-pemain Indonesia yang berkompetisi di luar negeri, seperti Egy MV, Witan Sulaiman, Asnawi Mangkualam, dan Elkan Baggott. Kualitas pemain-pemain ini lebih baik daripada pemain Timnas Indonesia yang hanya memiliki pengalaman bermain di liga domestik. Hal ini  wajar karena kualitas kompetisi liga di luar negeri jauh lebih baik daripada liga domestik Indonesia. 

Bertanding di liga yang kompetitif menyebabkan pemain-pemain yang disebutkan sebelumnya jauh lebih berpengalaman dari segi teknik dan mental dibanding pemain Timnas Indonesia yang bermain di liga domestik.

Timnas Indonesia harusnya belajar dari Timnas Belgia yang sedang dalam masa kejayaannya. Generasi emas timnas Belgia diisi oleh pemain-pemain Belgia yang berkompetisi di luar negeri, seperti Hazard dan Courtois di Liga Spanyol, Lukaku dan De Bruyne di Liga Inggris, Mertens di Liga Italia, dsb. Hal ini menunjukkan timnas yang baik tidak melulu hanya diisi pemain yang bermain di liga domestik.

Selagi liga domestik Indonesia terus berbenah, pemain-pemain berbakat Indonesia harus didorong untuk berkompetisi di luar negeri. PSSI punya peranan yang besar untuk mencetak pemain-pemain muda berbakat yang dapat didorong untuk bergabung dengan tim di luar negeri. Sepakbola Indonesia yang kini mulai dilirik negara lain adalah peluang besar bagi para pemain berbakat Indonesia. 

Para pemain yang tampil apik di timnas Indonesia dipantau oleh beberapa tim luar negeri, seperti Arhan Pratama yang santer dikabarkan segera bergabung dengan salah satu tim di Korea Selatan. Dengan banyaknya pemain Indonesia yang berlaga di luar negeri, niscaya Indonesia dapat melangkah lebih jauh di Piala AFF dan Piala Asia edisi selanjutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun