Setiap manusia menjalani hidup yang singkat. Angka harapan hidup manusia berdasarkan data World Health Organization (WHO) adalah 72,5 tahun. Waktu yang sesingkat itu harus kita maknai sebagai pengingat untuk berkontribusi dan menitipkan legasi. Jangan sampai kita pergi tanpa meninggalkan sesuatu apapun pada generasi pengganti apalagi malah sampai membebani.
Bumi merupakan tempat tinggal manusia, setidaknya hingga saat ini. Sebagai makhluk yang beradab, sudah selayaknya manusia lebih bertanggung jawab. Mencari nafkah memang tugas masing-masing pribadi, tapi ingat untuk tidak meninggalkan dampak negatif bagi bumi. Sumber daya alam yang disediakan Sang Pencipta memang ada untuk kita gali, tapi bukan berarti boleh seenaknya dieksploitasi. Yang terjadi saat ini, sudah mengeksploitasi malah meninggalkan emisi.
Eksploitasi hutan adalah salah satu aktivitas yang marak dilakukan oknum tak bertanggung jawab. Mereka menebang pohon secara sembarangan untuk mengambil keuntungan tanpa memikirkan dampak negatif yang ditimbulkan. Tanpa berpikir panjang, mereka menebang banyak pohon dan mengolahnya menjadi kertas, tanpa pernah terlintas efeknya akan membuat suhu bumi jadi lebih panas.
Suhu bumi menjadi lebih panas karena bumi tidak lagi mampu menyerap emisi karbon yang ada. Pada level yang normal, emisi karbon dapat diserap oleh pohon, laut, dan tanah. Sebagai contoh, karbon dioksida (CO2)  yang bercampur dengan gas lain di udara akan terurai menjadi karbon dan oksigen. Karbon nantinya akan diserap oleh pohon  untuk membantu proses fotosintetis yang akan menghasilkan oksigen. Adapun tanah dan laut  secara alami akan menyerap karbon, asalkan kadar karbon masih berada dalam batas yang wajar.
Yang menjadi masalah adalah ketika level emisi karbon sudah melebihi batas normal. Hal ini dapat menyebabkan bumi tak lagi dapat menyerap emisi yang ada. Akibatnya, karbon terlepas ke atmosfer dan menyebabkan efek rumah kaca. Efek rumah kaca adalah sebuah perumpamaan dimana  karbon yang telah terlepas ke atmosfer akan menahan panas matahari yang seharusnya dipantulkan permukaan bumi. Akibatnya, panas matahari mengendap di bumi dan meningkatkan suhu bumi secara global. Bila efek rumah kaca terus berlanjut, suhu bumi akan terus meningkat dan menyebabkan pemanasan global.
Emisi karbon adalah hal yang alami, mengingat manusia dalam kesehariannya menghasilkan karbon dioksida yang merupakan zat sisa hasil pernapasan. Bila emisi di bumi hanya berasal dari sisa pernapasan manusia saja, sebenarnya bukanlah sebuah masalah. Yang menjadi masalah adalah ketika emisi dihasilkan dari aktivitas manusia. Beberapa aktivitas manusia yang menghasilkan emisi karbon yang cukup besar adalah menggunakan kendaraan berbahan bakar minyak bumi atau batu bara, pemakaian plastik yang berlebihan, pengolahan limbah pabrik yang tidak baik, dan masih banyak lagi.
Net-Zero Emissions (NZE) adalah program untuk meminimalkan kadar emisi karbon di bumi. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mendukung program ini adalah sebagai berikut.
1. Â Â Menanam lebih banyak pohon
Pohon memiliki kemampuan untuk menyerap karbon. Semakin banyak pohon yang ada di bumi, semakin banyak emisi karbon yang dapat diserap.
2. Â Â Mencegah deforestasi
Hutan merupakan lokasi berkumpulnya berbagai jenis pohon. Karenanya, Â kita tidak boleh merusak hutan karena perannya yang sangat vital untuk mengurai emisi karbon di bumi.