Mohon tunggu...
Petrus Lei Laru
Petrus Lei Laru Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi membaca buku dan berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jangan Ambil Dia

19 Juni 2023   04:56 Diperbarui: 19 Juni 2023   07:01 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Episode 2

JANGAN AMBIL DIA

Selamat pagi sayang, selamat pagi suamiku, selamat pagi jantung untuk aku dan anak-anakku. Sapaan pagi setelah mengambil syukurku kepada semesta dengan pelukan resah kepada anakku. Target pertama untuk mengawali pagi ini adalah handphone yang aku genggam dan tidak berlarut-larut lagi langsung menelpon suamiku yang seperti biasanya ia bangun pagi agar kami saling menyapa lewat angin rindu.

Lima belas menit lamanya tidak biasanya panggilanku di rejected hingga lima kali dan tidak diam aku mencoba dan mencoba lagi. Akhirnya panggilanku di terima dengan nada tegas penuh gelisah suara wanita yang merasa diri tidak bersalah ketika bersama suami orang. " Hallo, selamat pagi ..." tarikan nafas yang penuh percaya diri bahwa apa yang dia miliki sekarang adalah milik orang lain. "Dimana Erik suamiku?" Diaaa ada disini dan belum lekas bangun tidurnya karena semalam bersamaku. "Huuuffffftttt dewa semesta berkuasa, apa kamu bilang??" Nadaku cukup tegas hingga buah hatiku terbangun.

Wanita itu kembali mematikan teleponku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun