Mohon tunggu...
petrus habeahan
petrus habeahan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Biarawan Kapusin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cinta terhadap Orang Lain Merupakan Wujud dalam Puasaku, Bagaimana Puasamu?

8 April 2022   09:40 Diperbarui: 8 April 2022   09:56 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BERPUASA BERSAMA SAUDARA MUSLIM

            

Akar melengkung dibalik batang

assalamualaikum suratku datang

Hallo saudara-saudaraku terkasih. Damai sejahtera Bagi Kamu.

Kedamaian dan kesejukan hati tergantung pada pola pikir kita. jika kita telusuri sifat manusia pada umumnya mengamati dan meneropong realitas sesuai dengan fakta. nah apa yang saya maksud? yaitu suatu yang dapat dikatakan benar atau salah berdasarkan kenyataan sesuai dengan pengalaman.

Umat Katolik dan Umat Muslim pada bulan ini sedang menjalankan ibadah puasa, namun umat Katolik lebih dulu memulainya pada Rabu Abu. Apa itu Rabu Abu? Dalam Kitab Perjanjian Lama abu dilambangkan dengan perkabungan rasa penyesalan dan pertobatan merendahkan diri.

Rabu Abu merupakan hari pertama masa Prapaskah dalam tahun liturgi Gerejawi. hari itu jatuh pada hari rabu, sampai pada Jumat Agung sesuai dengan kalender liturgi yaitu 40 hari. nah beberapa minggu lagi Umat Kristen akan merayakan Hari Raya Paskah. Semoga Bangsa kita semakin rukun dan makmur dengan peristiwa Paskah Kebangkitan Yesus Kristus. 

Banyak teman saya yang beragama Islam yang menjalankan iman Agamnya dengan baik. saya menyaksikan suatu perjuangan untuk menahan lapar, puasa itu bukan sekedar mendapatkan pahala ataupun amal ibadah, tetapi saya mampu menilai hal itu sebagai penyangkalan diri, berrmati raga, merasakan apa yang dirasakan orang lain.

Pengalaman merupakan ilmu yang paling relevan untuk dijadikan sebagai  fakta historis. kami saling mengingatkan akan pentingnya orang memiliki iman dan melakukanya dengan sepenuh hati, saling menghargai, bertoleransi, karena peraturan Agama hanya diperuntukkan kepada penganutnya sendiri. nah, apakah salah mengadopsi cara hidup Umat Muslin?bagi saya, boleh-boleh saja, karena segala sesuatu telah dijadikan baik, kebaikan yang saya dapat dari teman-teman saya bisa saya perbuat untuk memperkuat iman saya kepada Yesus.

Salam Doaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun