Selamat Siang Kompasianer,
Pemilihan gubernur Jawa Barat periode 2013 - 2018 telah selesai dilaksanakan dengan damai. Berdasarkan hasil rekaptulasi yang dilakukan KPU Jabar memenangkan pasangan Aher-Dedy M dengan perolehan suara 32.39% (6.515.313)Â hal ini diperkuat dengan keputusan MK atas laporan Pilkada Jabar yang dilaporkan oleh Pasangan Rieke-Teten.
Dengan kemenangan Aher-Dedy M dalam pilkada Jabar tersebut apakah PKS seorang yang berhak mengklaim telah memenangkan Pilkada tersebut, jawabannya ya TIDAK. Kalaupun ada yang mengklaim berarti :
- Fanatik Buta terhadap PKS
- Melakukan pembodohan politik terhadap rakyat.
Mengapa :
Mari kita lihat jumlah kursi DPRD Jawa Barat :
- Demokrat 28 Kursi
- PDIPÂ 17 Kursi
- Golkar 16 Kursi
- PKSÂ 13 Kursi
- Gerindra 8 Kursi
- PPP 8 Kursi
- PAN 5 Kursi
- HANURA 3 Kursi
- PKB 2 Kursi
Sementara syarat Parpol untuk ikut dalam Pilgub Jabar minimal memiliki 15 Kursi di DPRD Jabar, disinilah kita lihat apakah PKS sendiri bisa memenangkan Pilgub Jabar walaupun calon yang diusung Orang Paling populer didunia ini tanpa berkoalisi dengan PPP dan HANURA. Alih alih memenangkan Pilgub untuk jadi peserta aja tidak memenuhi syarat. (kacian de lu).
Kalau berdasarkan matematika sederhana dilihat dari jumlah perolehan Suara, pasangan Aher-Dedy M masih kalah dengan Pasangan Rieke-Teten.
Jumlah kursi hasil koalisi PKS, PPP dan HANURA 24 kursi dengan perolehan suara 32, 39% (6.515.313) berarti 1 (satu) kursi menyumbangkan suara sebesar 1.35% (271.471) suara.
Sementara Pasangan Rieke-Teten memporoleh suara 28.41% (5.714.997) dengan jumlah kursi 17 di dprd Jabar. Berarti 1 (satu) kursi menyumbangkan 1.67 (336.176) suara.
Dapat kita lihat Mesin Partai mana yang lebih solid dan membandingkan "Apple to Apple bukan Apple to lengkeng"
Jadi saran saya kepada Kader dan petinggi PKS berjiwa besar dan rendah hati untuk mengucapkan " Kami Partai PKS, PPP dan Hanura telah memenangkan PILGUB Jawa Barat periode 2013 - 2018."