Terkait pembangunan akomdoasi bagi presiden SBY yang direncanakan hadir hari puncak Sail Raja Ampat 2014, Pemda Raja Ampat saat ini masih menunggu tim survey dari Pasukan Pengaman Presiden. Kehadiran Tim Paspampres sangat penting terkait keprotoleran dan soal standar akomodasi bagi presiden.
"Kami masih menunggu tim survei dari Paspampres soal akomodasi presiden," ujar Bupati Raja Ampat, Marcus Wanma di Waisai, Ibukota Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat belum lama ini.
Sebagaimana diketahui Sail Indonesia Tahun 2014 akan dilaksanakan di Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Kepastian Raja Ampat sebagai tuan tumah setelah presiden SBY menandatangan Kepres Nomor 10 tahun 2014, tentang Panitia Nasional Penyelenggara Sail Raja Ampat tahun 2014.
"Pemerintah dan masyarakat Papua sangat menyambut baik dengan ditetapkannya Raja Ampat sebagai tempat penyelenggaraan Sail 2014. Ini merupakan suatu anugerah dan penghargaan bagi masyarakat Raja Ampat," kata Wanma.
Jauh sebelum kepres ditandatangani, Pemerintah Kabupaten Raja Ampat telah menyiapkan diri dengan membangun berbagai faslitas di Kota Waisai dalam mendukung Sail Raja Ampat 2014. Bahkan melalui APBD tahun 2014, Pemerintah Raja Ampat mengalokasikan anggaran di masing-masing SKPD untuk mendukung pelaksanaan Sail 2014.
"Sejak ada pengumuman pada Sail Komodo 2013, dimana diumumkan bahwa Sail 2014 dilaksanakan di Raja Ampat, kami langsung tanjap gas dan mempersiapkan diri," jelas Wanma.
Persiapan itu menyangkut lokasi puncak, bandara, rumah pintar, pelabuhan, pembangunan air bersih dan menyiapkan 500 kamar rumah penduduk bagi akomodasi tamu dalam mengatasi keterbatasan masalah akomodasi di Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Juga menyiapkan akomodasi bagi presiden.
"Yang lain-lain kami sudah siap dan saaat ini sedang dalam proses penyelesaian seperti pembangunan Pantai Waisai Torang Cinta sebagai venue puncak sail, juga lokasi rumah pintar. Tetapi kami belum mulai menata akomodasi presiden, karena kami harus menunggu rekomendasi dari tim paspampres," kata Wanma.
Untuk akomodasi presiden, pemerintah Kabupaten Raja Ampat menyiapkan wisma utama, yang selama ini dikelola oleh Dharma Wanita Persatuan Raja Ampat sebagai hotel bagi tamu yang berkunjung ke Raja Ampat.
"Pokoknya sebelum mengakhiri masa jabatannya, Bapak Presiden SBY harus bermalam di bumi bahari Raja Ampat," harap Wanma.
Dalam menyiapkan wisma utama ini, pemerintah Raja Ampat pun telah menyiapkan anggaran bagi rehab dan penataan wisma utama sehingga layak menjadi tempat tinggal presiden SBY. "Kita sudah alokasi anggaran tinggal menunggu masukan tim paspampres," lanjut Wanma.