Mohon tunggu...
Petrik Djumaty
Petrik Djumaty Mohon Tunggu... -

lebih baik MATI muda Daripada hidup dalam KEMUNAFIKAN

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Otoda Blunder Tata Negara atau Kemajuan Demokrasi?

18 November 2011   16:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:29 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sentralisasi atau disentralisasi?

Otoda atau pemusatan pemerintahan?

pantaskah Indonesia menggunakan Otoda?

berikan analisa:

1. Analisa geografis:

2. analisa histori:

3. Efektifitas HUKUM:

4. Analisa Ekonomi:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun