Mohon tunggu...
Rais Pical
Rais Pical Mohon Tunggu... Lainnya - Jalan Perjuangan Adalah Jejak Cinta

Aktivis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sagu Masa Lalu, dan Sagu Masa Kini

28 Mei 2022   11:20 Diperbarui: 28 Mei 2022   11:29 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

    Simbol masa lalu Maluku adalah sagu sebagai makanan pokok, masa kini sagu sebagai simbol peradaban yang kalah, Pertanda kalau kita salah dalam merawat kearifan lokal.

    Sagu adalah inti sari harus di rawat dan dan kembangkan namun apa yang terjadi, ternyata sagu hanya di jadikan makanan tetapi tidak di budidayakan. 

    Sedih melihat realitas ini, ingin menangis tapi sudah kalah dalam puncak intelektual. 

     Kita berlomba-lomba mengejar ketertinggalan agar majukan peradaban negeri, tapi kita kalah dalam meropisisi sagu sebagai kearifan lokal. 

     Bangsa kita adalah bangsa yang kalah dari segi intelektual dan peradaban, meskipun kita maju di bidang pertambangan. 

   Kita kaku dalam memainkan peran intelektual, dan masih saling sikut sesama bangsa sendiri.

Masohi, 28 Mei 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun