Opera sabun, hiburan kosong, lucu dibuat-buat, garing, nggak ada isinya, nggak mendidik, boring. Pokoknya banyak deh keluhan soal banyak siaran TV Nasional khususnya acara hiburan yang jam siar nya dominan, bagi saya bukan saja tidak mendidik, tapi merusak. Â
Banyak orang yang butuh acara yang berisi, merangsang intelektual aktif, mendorong kreatifitas, benci dengan opera-opera sabun ini.
Saya termasuk orang yang membenci format acara entertainment TV swasta Indonesia. Saya menyebutnya sampah, bagi diri saya sendiri, dan setiap mendengar acara-acara itu diputar oleh istri, kesempatan istri ninggalin ruangan, langsung saya matikan TVnya. Bagi saya mendengar saja sudah merasa sakit, terganggu.
Dalam Acara The Voice of Indonesia yang diputar di Global TV pada jam siar kira kira 19.30 WIB ada seorang anak perempuan kecil berumur 12 tahun mengaku bernama Jocelyn, menyanyikan lagu bertemakan cinta dua orang kekasih. Lagu ini dinyanyikan di hadapan 3 juri termasuk mantan penyanyi cilik Agnes Monica. Lalu di belakang panggung kedua orang tua ayah dan ibu Jocelyn ini mendengar dengan berdebar-debar, dengan mata berkaca-kaca.
Ini tontonan yang semakin membuat saya marah dan kesal dengan tayangan acara entertainment tersebut.Â
Di mana akal sehat semua pihak yang terlibat, termasuk akal sehat orang tua si Jocelyn kecil. Sejak kapan anak kecil diperkenankan menyanyikan lagu bertemakan dewasa semacam itu?
Sejak kapan semua pihak menjadi bodoh dan tidak peduli  pada tumbuh kembang Jocelyn dan terlebih tumbuh kembang anak-anak Indonesia yang mendengar dan melihat Jocelyn manggung mencari tenar yang mengira semua praktek gila itu terjadi. Mengalurpa semua orang melakukan mau mereka demi acara komersial yang tak bermakna, lalu melukai nurani pendidikan anak-anak, dan melukai nilai-nilai pendidikan yang rasional, sesuai nalar sehat dari dunia psikologi tumbuh kembang anak.
Saya mendesak agar Komisi Penyiaran menegur Global TV, dan Komisi Perlindungan Anak ikut memantau dan mengirim surat teguran keras atas praktek tidak benar dari TV tersebut, dan mengirim surat kepada kedua orang tua Jocelyn atas kelakuan tak patut bagi anak mereka. Dan menegur Global TV untuk meminta maaf kepada orang tua se Indonesia dan berjanji untuk tidak melakukan tindakan bodoh, mempertontonkan anak kecil menyanyikan lagu cinta.Â
Mengapa rokok, dada wanita dan moncong pistol di buat blur gambarnya di TV nasional? Agar anak-anak tidak melihat merokok, dada wanita yang menggoda, dan kekerasan mengancungkan senjata pembunuh sebagai hal lumrah. Mengapa acara "Smack Down" dihapus dari peredaran, karena tidak mau mengumbar kekerasan di hadapan anak-anak.
Semua pembatasan itu berguna, karena berakar dari dunia pendidikan yang sehat, dari nalar ilmiah psikologi anak-anak dan remaja.
Lalu dengan nalar bodoh mana seorang Jocelyn berusia 12 tahun diijinkan latihan, lalu menyanyi, lalu dipertontonkan, sebuah lagu cinta disaksikan oleh penonton anak-anak di studio itu, dan juga jutaan anak Indonesia? Saya yang memiliki anak-anak, saya membenci dan menolak praktek tidak terpuji itu.