Ada seorang bapak yang memelihara seekor ayam jago. Â Suatu kali, tetangganya mengeluh kepadanya, "Suara ayam jagomu itu benar-benar mengganggu saya. Â Saya jadi tidak bisa tidur sepanjang malam." Â Hah, saya tidak mengerti," ujar si bapak. Â " Ayam saya kan berkokoknya cuma sewaktu-waktu saja, tidak sepanjang malam mengapa bisa mengganggu Anda?" Â "Justru itu," orang itu menjelaskan, "Bukan suara ayam yang berkokok yang mengganggu saja, tapi masalahnya adalah saya tidak tahu kapan ia akan berkokok, dan itulah yang membuat saya terus terjaga sepanjang malam."
Kisah ini memang anekdot saja, namun kalau direnungkan kadang-kdadang kita juga bersikap sama seperti si tetangga itu. Â Kita mengkuatirkan hal-hal yang tidak perlu sampai hal tsb akhirnya mengalihkan perhatian kita kepada hal yang justru penting dan mesti dipikirkan. Â Mungkin sebagian orang bertanya-tanya dan berpikir kapan Kristus akan benar-benar datang lagi ke dunia ini. Â Bukankah sudah banya kotbah yang mengatakan hal tsb tapi mengapa sampai hari ini Ia belum kunjung datang? Â Ujungnya tanpa sadar kita hanya memfokuskan diri kepada hari itu, bukan malah memikirkan tentang 'persiapan' jika Dia datang. Â Ya, kita berkonsentrasi kepada 1 hal tapi mengabaikan hal yang lebih penting lagi.
Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa selama hari masih siang, artinya selama hari kedatangan-Nya belum tiba, maka selama itu pula kita mesti bekerja SEGIAT-GIATNYA, berkarya di Bidang kita Masing-Masing, melayani Tuhan, dan mengumpulkan tuaian atau memberitakan Kabar Baik orang-orang yang belum mengenal Tuhan. Â Lihatlah, fokusnya adalah mengerjakan pekerjaan Bapa, bukan sebaliknya bertanya kapan harinya akan datang atau lebih buruk lagi malah tidak mengerjakan apa-apa.
Pro & Biz, tahun baru adalah kesempatan baru, mari gunakan sebaik-baiknya untuk lebih produktif karena berfokus untuk berkenan di hati-Nya. Â Ketahuilah, waktu kita tidak banyak, jadi jangan habiskan waktu untuk hal-hal yhang tidak seharusnya. Jadilah cerdas, jadilah bijak.
WAKTU KITA TERBATAS
BEKERJALAH DENGAN SKALA PRIORITAS
By: Â Imelda Saputra
Source: Renungan BOM.com Edisi 113 hal 1 & 25
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H