“Bukan lautan hanya kolam susu, kail dan jala cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui, ikan dan udang menghampiri dirimu
Orang bilang tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu jadi tanaman
….”
Masih ingat dengan penggalan lirik lagu di atas? Benar, itu adalah lirik lagu Kolam Susu yang dipopulerkan oleh Koes Plus. Lagu ini menceritakan tentang Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam, hingga Koes Plus menganalogikan Indonesia sebagai “Tanah Surga”.
Salah satu sumber daya alam yang potensial untuk dikembangkan saat ini adalah gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG). Namun, untuk memproduksi LNG dan penyimpanannya, menggunakan tangki cryogenic, membutuhkan biaya yang sangat mahal.
Baru – baru ini, PT Bumi Sarana Migas (BSM) menjalin kerja sama dengan Pertamina untuk membangun terminal regasifikasi LNG di Bojonegara, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Mengutip Direktur Gas, Energi Baru dan Terbarukan Pertamina, Yenni Andayani, mengatakan, kerja sama yang ditawarkan oleh PT Bumi Saranan Migas pada tahun 2014 telah disambut baik oleh Pertamina guna menekan harga jual gas serendah mungkin, khususnya di wilayah Jawa Barat jika proyek itu sudah mulai beroperasi.
Direktur Utama PT Pertamina, Dwi Soetjipto yang dikutip dari http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/614115-pertamina-indonesia-sudah-defisit-gas-bumi menyebutkan bahwa Indonesia telah mengalami defisit gas bumi sebesar 1,5 miliar kaki kubik per hari (BCFD). Pada 2025, defisit tersebut diperkirakan meningkat menjadi 4,5 miliar BCFD.
Berdasarkan data Pertamina yang dilansir menyebutkan bahwa Sejak 2013, kebutuhan gas di Jawa Barat mengalami defisit hingga 329 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan diproyeksikan pada 2020 defisit gas mencapai 243 MMSCFD. Proyek Terminal Regasifikasi Bojonegara akan dibangun PT Bumi Sarana Migas dengan kapasitas 500 juta kaki kubik per hari MMSCFD.
Kerja sama yang terjalin dengan baik ini patut kita dukung dan kita perhatikan bersama, sehingga proyek dapat sejalan dengan rencana pemerintah untuk menurunkan harga gas di dalam negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H