Mohon tunggu...
Peter Adi Saputro
Peter Adi Saputro Mohon Tunggu... Administrasi - Bookworm. Foodie. Professional Risk Taker. Technology Enthusiast.

Saya merupakan orang yang sangat senang membaca dan belajar, cukup tertarik untuk belajar atau mencoba hal-hal baru yang belum saya ketahui, khususnya yang berhubungan dengan komputer dan pemrograman. Pertama kali belajar komputer pada kelas 5 SD dan sempat selama beberapa waktu \'teralihkan\' dari komputer sebelum akhirnya \'mencintainya\' lagi. Sejak sekitar empat tahun lalu menyukai membuat artikel yang saya posting di blog saya dan bermimpi untuk menerbitkan buku suatu saat nanti.\r\nSejak sekitar satu tahun terakhir menemukan hobi baru yaitu berbicara, memotivasi, dan mengajar. Dari hobi baru tersebut muncul pula impian baru yang menambah impian yang sudah ada sebelumnya, yaitu menjadi pembicara tingkat dunia.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mudik Lebaran, Migrasi Penduduk Berjamaah Terbesar Sedunia!

17 Juni 2017   19:03 Diperbarui: 18 Juni 2017   05:35 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap tahun, ada suatu ritual rutin yang hampir pasti tidak pernah terlewatkan oleh seluruh penduduk di Indonesia (dan bahkan mungkin di banyak negara lain di dunia), yaitu mudik lebaran. Mudik lebaran merupakan momen sekali setahun sebagai bagian dari merayakan kemenangan di Hari Raya Idul Fitri setelah satu bulan penuh berpuasa. Momen yang tentu saja tidak akan dilewatkan oleh semua orang, khususnya umat Muslim.

Mengingat bahwa umat Muslim di Indonesia adalah mayoritas, maka dapat dipastikan jumlah "peserta" mudik dapat dikategorikan sebagai "Migrasi Penduduk Berjamaah Terbesar Sedunia" (saya pernah membaca informasi ini beberapa tahun lalu di sebuah media). Jadi dapat dibayangkan suasana atau kondisi jalan raya pasti akan sangat ramai karena jutaan dan bahkan mungkin puluhan juta orang akan bergerak secara serempak menuju ke daerah tujuan masing-masing dengan beragam sarana transportasi yang tersedia dan sesuai dengan kondisi kantong mereka.

Bagi kalangan yang berkantong cukup tebal atau yang daerah tujuannya mudiknya hanya memungkinkan dijangkau melalui udara, tentu saja mereka akan memilih menggunakan sarana transportasi udara tersebut. Bagi pemilik mobil pribadi, hampir dapat dipastikan mereka akan memanfaatkan sarana transportasi yang sudah mereka miliki, dengan demikian mereka juga bisa lebih bebas dan nyaman selama di perjalanan. Bagi yang tidak memiliki kendaraan pribadi namun masih tetap ingin merasa bebas dan nyaman selama dalam perjalanan umumnya memanfaatkan mobil sewaan, sementara itu yang lainnya umumnya memanfaatkan sarana transportasi umum yang tersedia seperti kapal laut, travel, bus, atau kereta api. Tapi, ada satu lagi sarana transportasi yang saya ketahui juga sering digunakan oleh para pemudik, khususnya oleh mereka yang memiliki dana terbatas untuk menggunakan salah satu dari beragam pilihan sarana transportasi yang sudah disebutkan sebelumnya, yaitu motor.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik menggunakan menggunakan motor masih cukup banyak jumlahnya. Pada tahun 2015 tercatat ada 3,76 juta motor digunakan oleh para pemudik. Sementara pada tahun 2016 tercatat 5,14 juta motor atau terdapat peningkatan sebesar 36,7 persen (perhatikan gambar 1 di atas). Saya sendiri tidak tahu secara pasti apakah peningkatan ini dipengaruhi oleh menurunnya perekonomian negara kita sehingga berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat, khususnya kelas bawah, atau hanya sekedar karena mereka ingin lebih berhemat demi dapat memberikan oleh-oleh, zakat, atau membagi sebagian rejeki dengan keluarga dan sanak saudara di kampung halaman. Saya sendiri tidak pernah mudik menggunakan motor, saya biasanya menggunakan kendaraan pribadi lainnya atau memanfaatkan transportasi umum seperti travel atau bus. Jadi saya belum pernah merasakan mudik menggunakan motor.

Gambar 2. Info Mudik Gratis Kementerian Perhubungan 2017.|Dokumentasi Kemenhub
Gambar 2. Info Mudik Gratis Kementerian Perhubungan 2017.|Dokumentasi Kemenhub
Namun yang perlu diketahui oleh semua pemudik yang menggunakan motor, mengingat bahwa ukuran motor lebih kecil dibandingkan banyak sarana transportasi jalan raya lainnya dan karena umumnya setiap pemudik selalu mengajak istri dan anak, maka motor tentu saja tidaklah relevan dan sangat tidak aman untuk digunakan sebagai sarana mudik. Melihat ukurannya dan jumlah penumpang yang bisa mencapai tiga orang atau bahkan lebih dan belum pula ditambah barang bawaan yang tidak kalah banyak jumlahnya, maka resiko terjadinya kecelakaan akan semakin meningkat. Saya memang belum pernah menggunakan motor untuk mudik, tetapi saya sering memperhatikan pemudik bermotor dan melihat kondisi mereka di jalan, apalagi ketika harus 'berhadapan' dengan bus, mereka seringkali harus sangat mengalah bahkan hingga turun ke tepian jalan. Hal tersebut tentu saja sangat beresiko, mengingat jumlah penumpang motor dan bawaannya.

Oleh karena itu setiap pemudik yang menggunakan motor ada baiknya mulai mencari alternatif transportasi mudik lain yang juga terjangkau namun cenderung jauh lebih aman dibandingkan menggunakan motor agar tujuannya utama mudik yaitu sampai dengan selamat ke kampung halaman, bertemu keluarga, sanak saudara, tetangga bisa tercapai dan kemudian bisa kembali dengan selamat ke kota asal. 

Untuk tujuan mengurangi angka kecelakaan yang sering menimpa pemudik bermotor, maka pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menyediakan sarana mudik gratis bagi pemudik bermotor. Berbagai sarana transportasi telah disediakan oleh pemerintah untuk menunjang terlaksananya mudik gratis tahun 2017 ini dengan lancar, meliputi kereta api, truk, bus, dan kapal laut yang semuanya dapat dimanfaatkan secara gratis oleh pemudik bermotor tanpa biaya tambahan apapun. Sebagian informasi mengenai mudik gratis dapat dilihat pada gambar 2 di atas, untuk informasi tambahan silakan akses ke Mudik Gratis.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi semuanya dansemoga dapat mudik selamat sampai ke tujuan dan bertemu dengan keluarga, sanaksaudara, tetangga, maupun kawan lama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun