Mohon tunggu...
andi petta bone
andi petta bone Mohon Tunggu... -

Membaca dan menulis yang benar dan sopan adalah pekerjaan mulia.Sampaikanlah apa yang kamu baca dan kau alami walau sedikit namun benar dan etik, daripada kamu diam, membisu, sehingga kamu benar-benar tampak lebih mulia dimata Tuhamu.

Selanjutnya

Tutup

Money

Sayur Mayur Organik

21 Januari 2017   11:56 Diperbarui: 21 Januari 2017   12:36 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Lahan seluas 3 are menghasilkan Rp.18 juta per tiga bulan atau rerata Rp. 6 juta, sebulan. Tapi, uang sebanyak itu dapat diraih kalau anda menanam lettuce, pakcoy, sawi hijau, dan romaine dengan pupuk dan anti hama organik, non kimiawi, dari alam.

Tinja ternak, sampah basah, diolah jadi kompos berhara tinggi.Air seni ternak, bahkan air seni manusia, diubah jadi pestisida cair. Ongkosnya tak banyak, begitupun kerjanya, ringan. Jadi, pupuk dan pestisida organik lebih irit 50 % dari ongkos untuk bahan kimia pabrikan.Tentu saja, dengan modal  produksi kecil, untung diraih besar.

Lebih untung

Coba lihat, kata Wowo petani sayuran organik asal Kabupaten Bandung, Jawa Barat, ini, dengan harga tidak stabil, keuntungan menanam sayur dengan pupuk dan pestisida kimia hanya Rp.4 juta-Rp.5 juta per tiga bulan(Kompas, Kamis 19/1/2017).

Jauh banget, kan, selisihnya (400%) dengan uang hasil jualan sayur mayur non organik.

Jaman semakin maju.Penduduk dunia cenderung memilih hidup lebih lama dan melihat sayuran non organik hanya menawarkan kematian sebelum waktunya.Sayuran organik pun jadi pilihan utama.Artinya, ke depan, semakin banyak permintaan sayuran organik.

"Jika anda ingin jadi pengusaha sukses, belilah masa depan dengan harga sekarang" . Mungkin saja, Cahairul Tanjung, pemiilik CT Corp ini, bisa masuk jajaran  konglomerat Indonesia  karena falsafah itu. Nah, masa depan saat ini  antara lain ada pada sayuran-mayur organik.

Di masa pensiun banyak pekerja kantoran atau pabrik menyesal tidak punya masa depan cerah.Ketika ditanya, mereka jawab, "Saya terlalu setia dengan Pabrik". Tidak ada usaha sampingan, pendapatan pun hanya dari satu sumur.Harusnya di masa pensiun bisa hidup lebih nkmat, ternayata, kiamat.

Nah, pilih mana, mau jadi petani sayur mayur organik sekalin, atau..?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun