Mohon tunggu...
Petani Wisata
Petani Wisata Mohon Tunggu... Editor - Dosen

Pengajar di DIII Usaha Perjalanan Wisata, FISIP, Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Trip

Desa Wisata Guyangan yang Menawan

24 November 2022   14:25 Diperbarui: 24 November 2022   14:30 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Desa Guyangan merupakan salah satu desa yang berada di wilayah kecamatan Krucil kabupaten Probolinggo. Luas wilayah Desa Guyangan mencapai 756,82 Ha dan berpenduduk sebanyak 2,304 jiwa. Desa Guyangan memiliki batas-batas, yaitu: Di sebelah Utara Desa Seneng; sebelah Selatan Desa Krucil; sebelah Timur Desa Krucil; dan sebelah Barat Desa Betek. Potensi desa berupa pertanian (tanaman padi dan jagung), holtikultura (kobis, tomat dan kentang), perkebunan kopi, durian dan budidaya sapi perah serta sapi potong. Sehingga mata pencaharian penduduk mayoritas sebagai petani dan bekerja di sektor perkebunan

Desa Guyangan yang terletak kurang lebih 40 km dari pusat kota, Kraksaan, atau sekitar 120 km dari Universitas Jember. Dengan kontur lingkungan alam yang kaya akan keunikan, serta areal perbukitan dan perkebunan, Desa Guyangan juga memiliki potensi wisata yang sangat strategis, yaitu potensi air terjun. Terdapat beberapa air terjun yaitu Air Terjun Jaran Goyang, Air Terjun Gligir dan Air Terjun Watulesung. Eksistensi air terjun turut memberikan andil dalam prospek pengembangan desa wisata yang memiliki kekhasan pada pengembangan wisata alam dan minat khusus.

Desa Guyangan, Kecamatan Krucil merupakan salah satu desa dari 5 (lima) desa Kabupaten Probolinggo, yang digenjot oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo untuk pengembangan pariwisata selain Desa Kalianan dan Desa Bremi. Sedangkan 2 (dua) desa lain yaitu Desa Wonokerso di Kecamatan Sumber dan Desa Gading Wetan di Kecamatan Gading. dimana penduduknya adalah masyarakat suku Jawa berbahasa madura. Desa Guyangan memiliki prospek pengembangan pariwisata baik dengan konsep geowisata (Ginting & Sasmita, 2018; Hermawan & Brahmanto, 2018) yang cukup potensial, maupun ekowisata desa. Beberapa On bjek geowisata yang ada meliputi wisata sejarah maupun wisata alam yang elok bagi penikmat pesona pemandangan dan tekstur alam yang aatraktif.

Namun demikian peran penduduk lokal sangat penting sebagai penerima kunjungan wisata. Masyarakat harus menyadari bahwa keberadaan objek wisata yang menarik sekalipun tanpa didukung oleh keramahtamahan penduduk lokal, baik sebagai tuan rumah yang baik, penyedia layanan jasa wisata, dan selalu meningkatkan kualitas SDM yang tersedia melalui sistem pendidikan desa. Sangat disayangkan apabila ketersediaan sumberdaya wisata berupa keindahan dan keunikan alam, serta cerita sejarah yang ada dibalik keberadaan objek-objek wisata tersebut. Di antara objek wisata yang sudah dikembangkan di desa Guyangan dapat ditunjukkan berikut, yaitu Situs Batu Pertapaan, Sendang Biru dan Air Terju Jaran Goyang.

Permasalahan umum yang dihadapi oleh Pokdarwis Dewi Rengganis di Desa Guyangan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Bondowoso yaitu lemahnya kualitas pelayanan kepada wisatawan, minimnya keterampilan SDM dan belum adanya sistem tata kelola kelembagaan Pokdarwis yang baik.Tujuan khusus penelitian yaitu 1.) untuk meningkatkan kualitas pelayanan pokdarwis kepada wisatawan sesuai dengan Sapta Pesona; 2.) untuk mengembangkan pengelolaan pokdarwis yang lebih profesional. Pentingnya solusi permasalah yaitu dengan peningkatan kualitas pelayanan dan keterampilan SDM Pokdarwis Dewi Rengganis, menjadi pondasi dalam membangun Desa Wisata Guyangan yang unggul di Kabupaten Probolinggo dan Jawa Timur pada umumnya. Sedangkan tujuan khusus implementasi hasil penelitian pada sasaran sesuai dengan tingkat kebutuhan pelatihan kepada mitra sasaran yaitu pelatihan Sapta Pesona dan Tata Kelola Kelembagaan Pokdarwis.

Pentingnya penelitian terhadap SDM Pokdarwis Dewi Rengganis Desa Wisata Guyangan yaitu bahwa sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 22 Tahun 2018 tentang Penetapan Kawasan Desa Wisata di Kabupaten Probolinggo, yaitu Desa Guyangan ditetapkan sebagai salah satu desa wisata dari 28 desa di Kabupaten Probolinggo. Serta didasarkan pada aspek persyaratan dasar dalam pendirian dan keanggotaan pokdarwis sesuai dengan yaitu 1.) Bersifat sukarela; 2.) Memiliki dedikasi dan komitmen dalam pengembangan kepariwisataan; 3.) Masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar lokasi daya tarik wisata dan memiliki kepedulian terhadap pariwisata;4.) Mempunyai mata pencaharian atau pekerjaan yang berkaitan dengan penyediaan barang atau jasa bagi kebutuhan wisatawan, baik langsung maupun tak langsung dan 5.) Jumlah anggota setiap Pokdarwis, minimal 15 orang. Sedangkan gap dengan penelitian sebelumnya adalah dalam aspek pengembangan kawasan Agropolitan di Kecamatan Krucil yang dilakukan oleh Fakultas Pertanian Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya.

Nilai keterbaruan penelitian yaitu Pertama, SOP kepemanduan pada Pokdarwis Dewi Rengganis yang meliputi peningkatan keterampilan dalam berkomunikasi bagi para pramuwisata pada pokdarwis Dewi Rengganis dan pelayanan kepada wisatawan. Kedua, Re Strukturisasi kepengurusan Pokdarwis Dewi Rengganis. Ketiga, memunculkan atraksi sebagai daya tarik wisata unggulan Desa Guyangan. Keterkaitan dengan Riset Unggulan dan Tema Unggulan Universitas yaitu pada poin ke 9. Keberlanjutan Pengelolaan Sumberdaya Alam di Wilayah Tapal Kuda Jawa Timur.

Pokdarwis dalam Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 90 tahun 2020, merupakan bentuk kelembagaan di tingkat masyarakat yang anggotanya terdiri dari para pemangku kepariwisataan yang memiliki kepedulian dan tanggungjawab serta berperan sebagai penggerak dalam mendukung terciptanya iklim kondusif bagi tumbuh kembangnya kepariwisataan dan memanfaatkannya bagi kesejahteraan masyarakat sekitar (Setda Prop. Jawa Barat, 2020), sebagai unsur penentu dalam kesuksesan pengembangan desa wisata. Disamping juga diperlukan peran stakholder kepariwisataan dan para pemangku kepentingan pada suatu desa dalam mendukung pengembangan aktivitas kepariwisataan. Pokdarwis menjadi salah satu unsur dalam Pentahelix, yang terdiri dari Pemerintah, Industri, Akademisi, Komunitas dan Media. Sebagai bagian dari komunitas, Pokdarwis memiliki peran strategis yaitu sebagai pelaksana Sadar Wisata.

Sadar wisata merupakan suatu kondisi yang menggambarkan partisipasi dan dukungan segenap komponen masyarakat dalam mendorong terwujudnya iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kepariwisataan di suatu destinasi (Setda Prop. DIY, 2021). Sadar wisata menjadi aspek yang sangat penting dalam menentukan keberlanjutan pengembangan desa wisata. Dengan sadar wisata, potensi wisata yang terpendam akan menjadi lebih optimal dalam kerangka pemberdayaan masyarakat. Demikian juga dengan sistem tata kelola kelembagaan yang baik, profesional dan unggul, pengelolaan desa wisata akan memunculkan nilai-nilai kelokalan, keberagaman daya tarik wisata serta tumbuh kembangnya ekonomi kreatif di desa.

Dalam tugas dan fungsi Pokdarwis, hal yang utama yaitu meningkatkan motivasi masyarakat dalam rangka mendukung pembangunan kepariwisataan pada suatu Daya Tarik Wisata dan meningkatkan kemampuan serta keterampilan anggotanya. Disisi lain, tugas pokdarwis yaitu mengedukasi wisatawan dengan sapta pesona, sejarah, informasi kekhasan desanya, serta peran edukasi lainnya.

Desa Guyangan sebagai salah satu desa yang berlokasi strategi dengan tingkat keragaman potensi wisata dan sebaran mata pencaharian di sektor pertanian, holtikultura dan perkebunan. Di tahun 2021, desa ini ditetapkan sebagai salah satu desa wisata dari 29 desa wisata di Kabupaten Probolinggo (radarbromo.jawapos.com). Hasil pertanian seperti padi, jagung, sedangkan tanaman holtikultura berupa kubis, tomat dan kentang. Pada sektor perkebunan, Desa Guyangan terkenal sebagai penghasil kopi, durian dan budidaya sapi perah dan sapi potong (krucil.probolinggokab.go.id). Dengan sebaran potensi alam yang berpeluang tinggi dalam memunculkan daya tarik wisata unggul di Kabupaten Probolinggo. Beberapa potensi tersebut, yaitu Situs Batu Pertapaan, Sendang Biru, Air Terjun Jarang Goyang, Air Terjun Dewi Rengganis, Air Terjun Gligir, Air Terjun Watulesung danTaman Hidup (Julianto, dkk., 2019).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun