Bibit Sengon Solomon : artikel yang kami tulis ini akan membahas mengenai sengon solomon. Salah satu varietas dari jenis kayu sengon ( albazia falcatta yang selama ini di kenal oleh masyarakat dan sudah ramai dibudidayakan . sengon solomon memiliki berbagai kelebihan diantaranya memiliki pertumbuhan yang relatif cepat bila dibandingkan dengan sengon lokal ataus engon biasa.. Apabila sengon laut biasa mulai di panen pada umur 7 tahunan , maka sengon solomon bisa mulai di panen di umur 4 tahun. Selama ini bibit sengon solomon memiliki harga yang relatif lebih mahal karena benih dan bibitnya masih sangat jarang beredar di masyarakat. Disamping keunggulan tersebut, kayu sengon solomon sangat bagus untuk dibuat kayu lapis, konstruksi ringan, peti buah, aneka handycraft, papan cor dan sebagainya. Harga sengon di level pabrikan mulai 400 an ribu sd 1,2 juta per meter kubik. nilai ekonomisnya lumayan tinggi lho, per hektar bisa menghasilkan 200- 300 juta dalam waktu 5 tahun, untuk lahan tidur bisa kita berdayakan dengan tanaman ini. Untuk Lokasi Budidaya sengon solomon yang sangat cocok adalah di ketinggian 10- 700 meter dari permukaan laut. Kenapa kami sarankan demikian ? karena sengon solomon yang berada di ketinggian diatas 700 meter dari permukaan laut dan daerah berkabut kurang bagus pertumbuhannya. Pemilihan jenis tanah dari daerah berbatu sampai daerah yang subur sangat bagus, yang terpenting hindari daerah yang memiliki genangan air yang sangat lama. Jarak tanam yang kami sarankan minimal 2 x 3 meter dan bisa dilakukan penjarangan mulai umur 3,5 tahun. Kayu yang memiliki nama latin albazia falcatta var solomonsis ini juga memiliki akar yang mampu mengikat nitrogen dari udara, otopmatis tanah disekitar tanaman menjadi lebih subur, daunnya juga bisa anda gunakan sebagai pakan ternak. mari hijaukan bumi dengan sengon solomon source : www.jabonkendal.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H